Senin, 31 Desember 2012

Letih




            Kebahagiaan bagaikan dataran tertinggi dari yang paling tinggi. Dibutuhkan keseriusan dan keinginan kuat untuk bisa mencapainya. Padahal keseriusan dapat terkecoh oleh masa atau kondisi dan keingginan kuat juga dapat terkikis oleh rasa bosan, hingga akhirnya puncak kebahagiaan itu menjadi sebuah ilusi kehidupan. Barangkali inilah yang dimaksud oleh Allah dengan  `maa adrooka mal aqobah`  (tahukah kamu apa itu jalan yang mendaki?)
            Kebahagiaan itu ada dan pasti ada. Mustahil tidak ada. Untuk mencapainya bukan hanya dibutuhkan keseriusan dan keingginan yang kuat, melainkan juga butuh  CINTA.  Ya, cinta! Cinta kepada Allah ini, butuh perenungan dan kesadaran atas nikmat Allah yang telah dirasakan.

            Sudah merupakan hukum alam ini untuk mendaki sesuatu dibutuhkan alat. Dan alat-alat itu akan terasa aneh dan tidak biasa bagi mereka yang tidak bisa mendengar namanya, apalagi melihat bentuknya. Seperti untuk mendaki gunung, dibutuhkan peralatan seperti altimeter, raicoat, matras dan lain sebagainya yang asing terdengar di telinga sebagian orang. Tapi bagi mereka yang menggemarinya, akan mudak untuk mendapatkannya sehingga pendakian terasa menyenangkan.
           Letih memang.  Tapi karena senang, mereka happy luar biasa. Begitu pula terhadap pendakian puncak kebahagiaan.  Dibutuhkan alat-alat yang terasa aneh dan sangat membosankan oleh sebagian orang, seperti psrah, ibadah, berbuat baik, melepaskan egosentris diri dan lain sebagainya. Bagi seorang salik atau pencari Tuhan, alias pendaki gunung kebahagiaan, akan mudah mendapatkan alat-alat tersebut, dan siap mendaki dengan  penuh suka cita. Capek dan sangat melelahkan, itu hal yang wajar. Namun semua akan ternetralisasi oleh rasa senang. Dan bagi para pecinta atau para maniak pendakian, tak akan pernah muncul rasa bosan. Sebab yang merasa bosan itu cuma mereka yang ikut-ikutan.

           Begitu pula bagi para pendaki gunung kebahagiaan, ia tidak akan pernah merasa jenuh dan bosan dalam melakukan ibadah dan kebaikan. Sebab mereka yang merasa bosan, hanya mereka yang ibadahnya sekedar ikut-ikutan, alias latah.
           Ketegangan saat melakukan pendakian, juga merupakan hal yang wajar.  Bahkan di situlah bagian seni dari sebuah pendakian. Memicu adrenalin. Dan tetap waspada agar tak terjatuh dan terus menaiki pendakian hingga sampai di puncak tertinggi. Namun hati-hati, biasanya jika sudah mulai akan sampai pada puncak ketinggian, akan terlihatlah pemandangan indah dan mempesona. Silahkan memandang dan menikmatinya, asal jangan sampai terbuai.  Sebab jika sampai terlena, apalagi sampai tidak sadar dan ingin menghampiri keindahan itu, pasti akan terperosok ke dalam jurang yang terjal.

           Demikian bagi sang salik. Pencarian Tuhan dan pendakian kebahagiaan, suatu saatpun akan mengalami ketegangan.  Baik ketegangan yang ditimbulkan oleh keadaan ekonomi, kedudukan, keluarga atau justru malah bersitegang terhadap sesama manusia. Itu lazim.  Biasa dan sangat lumrah.  Tapi yang penting tetap berhati-hati agar tidak terperosok jatuh dalam bujuk rayu iblis yang dapat mengakibatkan terpelanting dan masuk ke dalam jurang kenistaan hingga tak dapat lagi melanjutkan pendakian dan menderita selamanya.
            Begitu pula bagi para pendaki kebahagiaan, ketika sudah hampir sampai pada puncaknya, biasanya dari posisi itu akan nampak keindahan dunia yang sangat mengairahkan.  Ia dapat membuai siapapun pemandangnya. Jika sampai terlena dan tak sadarkan diri, niscaya akan terpeleset dan terperosok ke dalam jurang penderitaan yang sangat dalam. Tinggallah kebahagiaan menjadi impian tak terwujud.
Na`udzubillah.


Sumber:Al-Irsyad
Asuhan Ustad KH. Mahfudin



Dimana Al-Qur`an mu?




            Waman yarju loqoo`a ribbihi fal ya`mal amalan soolihan (Barang siapa yang ingin bertemu dengan Tuhannya, hendaklah ia berbuat baik).
Pada tulisan sebelumnya saya pernah menggambarkan perihal kebahagiaan sejati seperti kisah seorang ahli ibadah (abid) yang diwafatkan oleh Allah. Kemudian melaikat Jibril mengajak sang abid itu ke pelataran syurga. Abid pingsan.  Begitu sadar, Jibril bertanya, "mengapa engkau pingsan?"
            "Wahai Jibril, aku merasakan kenikmatan luar biasa disini. Seandainya kau berikan seluruh isi dunia padaku sebagai pengganti tempat ini, aku tidak mau."
            "Ah maasaa?"
            "Suwer deh Bril. Aku tidak akan pindah dari sini meski segala kenikmatan kau tawarkan.``
            "Mau ndak aku tunjukin tempat yang lebih nikmat dan mempesona dari ini?"
            "Inyong ora gelem. Karena mustahil ada keadaan yang lebih nikmat dari pada ini."
             Kemudian Jibril membawa abid tersebut ke sebuah keadaan yang sejuta kali lebih hebat dari sebelumnya. Karuan saja abid pingsan beberapa kali. Namun setelah sekian lama Jibril menunggu ia siuman, Jibril bertanya kepadanya.
             "Kamu kenapa sih, kok pingsan melulu, lemah jantung ya?"
             "Sembarangan!Bril, sungguh keadaan ini tak  akan terbayangkan oleh satupun manusia. Ini very-very spektakulerrr...!!" ujar abid sambil mengacungkan dua jempolnya.  "Andaikan kau gabungkan dua kenikmatan menjadi satu yakni seluruh isi dunia dan pelataran syurga tadi untuk menggantikan keadaan ini, maka aku tidak rela, wahai Jibril."
              "Lebaaay...!! Aku pindahkan kamu ke tempat lain...!
              "Jangan Briiill...! inyong orang sudddi.. Karena mustahil ada tempat yang setara dengan tempat ini, apalagi yang lebih baik dari ini. Emangnya kalo boleh tahu, tempat dan keadaan seperti ini, namanya apa Bril?"
              "Ini syurga cuy! Baru tau ya? Makanya gaul dooong...! Udah ah, kebanyakan nego nih, kaya calo bae sih. Hayo sekarang ikut saya...!
               "Ogah Bril, inyong ura gelem pindah sing kene...!" ratap abid tidak mau saat tangganya diseret Jibril menuju tempat lain.

              Sampailah Jibril dan abid di arsy. Singgasana Allah. Pesona dan keindahan berjuta-juta kali lipat ketimbang tempat semula. Tiba-tiba Allah ta`ala datang. Dan diasaat sang abid menatap wajah-Nya, abid pingsan tingkat tinggi. Bahkan sudah mencapai stadium koma. La yahya wala yamut. Begitu sadar, abid langsung tersungkur untuk sujud dan bergetar mengucap subhanallah, masya Allah. Kemudian saat itu Allah mengatakankepada abid. "ya, inilah Aku yang selama ini kamu sembah.''
              Sungguh, kenikmatan atau keindahan sejati, atau malah syurga yang sebenarnya adalah saat seorang hamba dan ketika Allah sudah menjadi tujuan dalam hidupnya, maka tiadalah berarti apapun yang ada di bumi ini, bahkan syurga pun tiada menggiurkan. Dahsyatnya,  bahwa cara untuk bisa bertemu dengan-Nya adalah amalan soolehan (perbuatan yang baik).  Bukan amalan sohehan (perbuatan yang benar). Sebab kebenaran bersifat `relatif` sedang kebaikan adalah kesepakatan.

             Shalat adalah mutlaq merupakan satu-satunya cara agar manusia bisa berbuat baik secara universal. `Baik` untuk diri sendiri, terlebih lebih untuk orang lain .  Kebaikan yang muncul dari akibat shalat adalah bukan hanya perilaku bijak yang dilakukan  untuk orang lain, melain kan juga kecerdasan pribadi secara menyeluruh, baik kecerdasan spiritual, emosional dan intelegensial.
            Innassolaata tanha anil fahsya`i wal mungkar.  Sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Jadi, shalat selain memunculkan kecerdasan menyeluruh dalam diri seseorang, ia pun menjauhkan pelakunya dari perbuatan-perbuatan yang mema-lukan. Perbuatan busuk bertopeng khusuk. Ia juga menciptakan pribadi yang sejati. Sosok yang sebenarnya. Bukan srigala berbulu domba. Sebab mudah bagi manusia ngebagus-bagusi penampilan-nya. Bahkan manusia sanggup untuk tega mengelabuhi manusia lain denga berpura-pura menjadi sosok figuritas agama, padahal berhati iblis. Kemana-mana hatinya menenteng kompor untuk memanas-manasi orang. Mengajak orang lain untuk membenci apa yang tidak disukainya. Senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang.
             "Ah, buktinya tidak sedikit juga kok orang yang shalat tapi bermulut busuk!"
              Memang dalam hal ini Allah sendiri telah mengingatkan buat orang yang seperti itu.  Fawaylul lil mushollin alladzhiynahum an sholaatihim saahuun. Mari perhatikan kalimat di atas.  Yang digunakan adalah kalimat `an sholatihim`  yang artinya `tentang shalatnya` bukan `fiy sholatihim`  yang berarti di dalam shalatnya. Jadi, yang celaka itu bukan orang yang tidak khusu` dalam shalat, melainkan orang yang shalat namun perbuatannya seperti orang yang tidak shalat.

             Oleh karenanya, perlu disadari benar oleh setiap orang yang mendapat perintah shalat itu sendiri. Bahwa shalat berasal dari kata shilah yang berarti hubungan.  Sedangkan hubungan memiliki dua arah esensial yakni hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama makhluk. Ya, seluruh cipataan Allah secara menyeluruh. Inilah yang dimaksud rahmatan lil alamin. kasih sayang untuk seluruh alam.
              Perlu juga dicermati bahwa inti dari maksud diutusnya kanjeng Rasul, semata-mata hanya untuk membenahi akhlaq.  baru kemudian cara dan strategi pembenahan akhlaq itu diberikan dalam bentuk shalat, puasa dan lain-lain.  Bahkan  Allah pun langsung ikut campur dalam misi akhlaq ini dengan memberikan Al-Qur`an buat hamba-Nya.  Al Qur`an yang menjadi pedoman dan petunjuk hidup manusia tentang tata cara hidup berakhlaqul karimah merupakan solusi yang tidak bisa di tawar untuk mendatangkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Maka, siapapun yang ingin bahagia, bergurulah kepada Rasul lewat sunnah nya dan kepada Allah lewat Al Qur`an. Niscaya hidupnya akan beres.

              Lihatlah Rasulullah yang meletakkan Al-Qur`an di dalam hatinya sehingga menjadi akhlaq dalm hidupnya.  Lalu dimanakah kita meletakkan Al-Qur`an?

             Jadi kesimpulan dari ulsan yang sangat singkat ini adalah seluruh isi dariajaran islam yang tidak lain untuk terciptanya aklhaq yang mulia. Serta munculnya kecerdasan EQ, IQ dan SQ. Sehingga terbentuklah keharmonisan antara seluruh ciptaan Allah.
            "Tapi kok, ada juga orang yang sanggup hafalkan Al-Qur`an, sementara kepribadiannya mirip orang kesetanan?"
Barangkali Al-Qur`an baginya  hanya hiasan suara yang dilantunkan lewat bibirnya, bukan petunjuk yang kemudian dijadikan akhlaq.  Memang terdapat beberapa alasan ketika seseorang menghafalkan Al-Qur`an.  Ada yang karena sebegitu cintanya terhadap Al-Qur`an sehingga ia konsisten untuk juga mengamalkannya. Namun ada juga yang karena menjadi persyaratan akademis kemudian terpaksa ia harus menghafal, bahkan malahan ada yang tadinya memang niat ingin manghafal Al-Qur`an namun ketika dirasa mulai membawa keuntungan secara materi, akhirnya ya sekalian. Jual ayat biar sering dapat panggilan ceramah. Nanti kalau dirasa hafalan Al-Qur`an nya mulai melemah  sehingga tidak lagi mampu mnjadi bumbu dalam ceramah sambil atraksi sulap.  Lumayan jadi punya dua gelar kan, ya ustadz juga, ya tukang sulap juga.
"Memang ada yang begitu?"
Manakutau...!!!




Sumber: Al-Irsyad





             

Minggu, 30 Desember 2012

Pasrah




           Aslama, secara harfiah berarti pasrah. Jika aslama, yuslimu, islaman diartikan sebagai keselamatan, karena sebuah kepasrahan akan dapat menyelamatkan pelakunanya.

Pasrah memiliki makna menerima hasil dengan rela atas suatu perbuatan yang telah dilakukan. Orang jawa bilang `legowo'. Jadi, pasrah terhadap keadaan bukan berarti diam dan tak melakukan apapun. Melainkan, melakukan segala sesuatu dengan yang tebaik lalu menerima hasilnya dengan lapang dada. Pasrah terhadap takdir atau ketentuan Allah adalah menerima apapun yang diberikan Allah.  Sebab pemberian Allah kepada hamba tergantung penilaian-Nya terhadap apa yang telah dilakukan oleh hamba tersebut. Karena Allah punya penilaian sendiri terhadap apa yang dilakukan hamba-Nya.  `Laa yanzu-rullaha ilaa ajsaamikum walaa ilaa suwaarikum, walaakinnallaha yanzuru ilaa quluubikum`.  Hadis ini menegaskan bahwa Allah lebih melihat hati seseorang dari pada paras, rupa, perbuatan dan segala perniknya.

             Bagaimanapun banyak manusia menganggap perbuatan seseorang sebagai riya atau pamer, namun jika sebetulnya yang melakukan justru malah berniat semata-mata karena cintanya kepada Allah, niscaya Allah akan memberi hasil yang baik di ujung cerita hidupnya.  Namun sebaliknya, bagaimanapun banyak manusia menganggap perbuatan seseorang itu iklas dan tulus, namun jika Allah melihatnya sebagai perbuatan ria atau pamer, maka Allah akan menganggapnya sia-sia.

              "... Man aslama wajhahu lillahi wahuwa muhsin," (Siapapun yang memasrahkan wajahnya kepada Allah, itulah yang terbaik).  Ayat ini meng-indikasikan akan penyerahan total manusia kepada Allah baik jiwa maupun raga. Berbaik sangka atas ketetapan dan peraturan Allah. Bisa juga bermakna, melaksanakan perintah Allah dengan seluruh jiwa raganya. Dengan kata lain, ibadahnya `sepenuh hati`.  Maka orang yang seperti ini tidak akan merugi.  Ia akan mendapatkan hasil terbaik, di dunia maupun akhirat.

             Loh, apa hubunganya dengan hasil di dunia, toh yang dikerjakan sepenuh hati itu adalah ibadah. Sedangkan ibadah kan urusan akhirat?
              Segala perbuatan yang baik, jika dilakukan berniat karena ikhlas kepada Allah, ia akan bernilai ibadah.  Contoh, seseorang yang bekerja dengan niat mencari nafkah, dimana pendapatannya akan digunakan buat biaya sekolah putra-putrinya yang sedang menuntut ilmu agama, agar kelak mereka bisa menganal Allah dan menjadi penerang hidup bagi sekian banyak ummat manusia, maka pekerjaan yang dilakukan orang tersebut akan berniali ibadah.  Bahkan disanalah saatnya Allah ikut campur akan hasil dari pekerjaannya, lantaran niat pekerjaannya telah melibatkan Allah. Pasti Allah akan berikan hasil  yang tebaik.

             Akan tetapi dalam hal ini, sering manusia salah faham.  Banyak diantara mereka yang telah merasa melakukan pekerjaannya niat karena Allah, namun justru hasilnya tidak sesuai dengan harapannya, kemudian mengklaim bahwa Allah tidak fair dalam memberikan hasil. Sungguh , itu adalah persepsi yang keliru! Keilmuan dan pengetahuan manusia sangat terbatas. Tidak akan bisa mengetahui semua maksud dan tujuan perbuatan Allah.  Padahal hasil terbaik telah Allah berikan untuk seseorang yang berbuat tulus dan iklas. Namun sekali lagi, karena keterbatasan ilmu manusia, ia tidak bisa menerima kebaikan dari Allah tersebut.

             Oleh karenanya, prinsip dasar pasrah adalah mengakui keterbatasan ilmu dan kelemahan diri atas pengetahuan Allah sehingga mampu  berhusnudzon  atau berbaik sangka kemudian rela atas perbuatan Allah.  Fa`alu limaa yuriid. Allah akan melakukan perbuatan yang dikehendaki-Nya. Karena Allah adalah sumber kebaikan, maka mustahil bagi Allah memunculkan kehendak yang buruk. Hanya saja, kehendak Allah sering bertentangan dengan kehendak manusia. Untuk itu, dibutuhkan kepasrahan kepada Allah, minimal melalui do`a  sebagai beriku:  "Ya Allah, jadikanlah kehendak Mu sesuai dengankehendakku. Dan jadikanlah kehendakku sesuai dengan kehendak-Mu.  Lembutkanlah kehendak-Mu untuk kami agar kami bisa rela dan senang atas kehendak-Mu yang belum bisa kami fahami."



Sumber: Al Irsyad



Jumat, 28 Desember 2012

Istriku di Neraka




               Teringat akan kisah seorang istri yang sangat solehah. Ibadahnya rajin, melayani suaminya seperti seorang raja.  Tutur katanya halus dan budi pekertinya luar biasa.  Hal itu membuat suaminya merasa aman dan tentram hidup bersamanya. Kepercayaan sang suami terhadap istrinya yang akan tetap bersabar atas segala perilakunya, membuat suami merasa mendapatkan kebebasan untuk berbuat apapun.

                Sang suami mulai berulah dengan melirik wanita lain.  Ketika istrinya mengetahui, dengan bahsa syurga, sang aistri malah menawarkan untuk pologami. Kemudian dengan langkah tenang dan tanpa sedikitpin terbebani atas keberatan istri, akhirnya suami benar-benar menikahi wanita lain. Batin sang istri seolah mulai terasa kacau.  Kini praduga negatifnya mulai sering berwacana. Berasumsi bahkan menilai salah atas tindak-tanduk suaminya, apalagi jika berhubungan dengan istri mudanya.  Suami menyadari akan paradigma istri pertamanya itu. Namun harus bagaimana lagi, wong wanita itu juga kini memiliki status dan derajat yang sama sebagai istrinya.  Dimana suami harus bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi dua karakter istrinya yang berbeda.

              Namun disaat paradigma yang salah dan asumsi buruk serta kekawatiran yang berlebih dari istri pertama membuat ia merasa tersisihkan.  Padahal tidak demikian hakikatnya.
Di saat itulah, ada seorang laki-laki yang memberi perhatian kepadanya, padahal perhatian itu sebenarnya tak lebih baik dari suaminya. Istri solehah tersebut terbuai dan jatuh dalam pengkhianatan cinta abadi.

              Mulai memberi perhatian dengan lelaki haram lewat telepon bahkan menyempatkan untuk melakukan sebuah pertemuan meski tak ada perzinaan dalam pertemuan itu.  Namun keadaan itu telah membuat eluruh malaikat bergunjing lalu meludah lantaran muak melihat istri sholehah tersebut.  Apalagi para malaikat penjaga langit, mereka sempat tutup hidung karena tak tahan dengan bau busuk nafas kehidupan wanita pengkhianat yang padahal adalah seorang istri yang taat beribadah.

            Para malaikat penjaga bumi memberitahukan pengkhianatan sang istri kepada suaminya.  Begitu pula para malaikat penjaga langit, mengabarkan pada suaminya bahwa istrinya yang solehahnya itu kelak akan menghuni neraka yang paling keji. Cuma karena sang suami juga sebetulnya adalah seorang yang faham akan ilmu agama, ia membela istri pertamanya di hadapan seluruh malaikat.

             Wahai para tangan-tangan Allah, bukankah penghianatan yang dulakukan istriku adalah merupakan kebiasaan banyak wanita di atas muka bumi ini lantaran kecewa?"
"Benar wahai suami. Namun perlu kau ketahui, bahwa penghianatan yang dilakukan oleh istrimu itu membuktikan bahwa sifat asal dan watak dasar istrimu itu adalah seorang pengkhianat. Dia bisa sujud di kakimu bukan karena benar-benar memahami bahwa suami adalah seorang yang patut dimuliakan oleh seorang istri, melainkan karena kecukupan yang kau miliki.  Sebab kesolehan wanita yang sejati hanya berangkat dari ilmu dan iman.  Sulit membedakan wanita yang benar-benar sholeh pada saat sang suami memiliki kecukupan. Bisa jadi ia melakukan kesolehan sebagai suatu pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap bisa menikamti hidup layak. Wanita yang benar-benar sholeh adalah wanita yang tahu benar bahwa setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya.  Ia mengerti benar bahwa sebejat apapun perbuatan suaminya tidak akan mampu menyeret dirinya ke dalam neraka.  Tidak ada dosa yang dapat ditranfer.  Sehingga ia akan tetap mengabdi dan berbakti serta melayani suaminya bagaikan raja  meski bagaimanapun buruknya akhlaq suami .

            Justru, pada saat suami telah sangat menyakitinya, namun ia tetap istiqomah dan setia, maka Allah semakin ingin mendekat dengan istri tersebut dan memeluk sebagai kekasih. Pengabdian dan kesetiaan yang tak luntur oleh perbuatan durjana seorang suami.  Kemerdekaannya tersembunyi di balik kata cerai dari sang suami, meskipun ia tak menantikannya.

             Tiba-tiba, Izrail mendapat perintah dari Allah untuk segera mencabut nyawa istri selingkuh yang taat beribadah itu, lantaran telah membuat seluruh malaikat penduduk langit dan bumi menjadi resah. Hidupnya berakhir dalam keadaan hatinya menyimpan khianat kepada suami. Bergegas saja malaikat Zabaniyah mengeksekusinya dan mencabik-cabik seluruh isi hatinya yang telah busuk karena pengkhianatan.
Naudzubillah...



Sumber: Al Irsyad





Jumat, 16 November 2012

Hebatnya Allah-ku




Memprogram Pikiran Bawah Sadar, Menui Nikmat
   (Pikiran Kita Menciptakan Dunia Kita)
        Dari hasil penelitian mereka disimpulkan bahwa apa yang berhasil kita raih dan apa yang gagal kita raih adalah hasil langsung dari pikiran kita. Dengan kekuatan pikiran dapat menjadi apa yang kita inginkan.

        Dalam penerapan dikatakan bahwa pikiran bawah sadarlah yang menjadi penggerak utama semesta hidup kita, namun demikian tidak sedikit sumbangsih peran pikiran sadar kita yang berfungsi sebagai pemilah informasi yang kita terima.

        Kita terhubung dengan dunia luar melalui pikiran sadar kita.   Otak dengan sistem sarafnya memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara sadar.   Dialah yang memberi tanggapan kepada setiap sensasi cahaya,  bau, suara dan rasa.

        Ketika pikiran kita berfikir secara tepat,ketika ia mampu memahami kebenaran, ketika pikiran yang dikirim melalui sistem saraf belakang ini bersifat konstruktif,  maka sensasi yang didapat akan menyenangkan dan harmonis.  Hasilnya, tubuh kita pada akhirnya akan mendapatkan daya, daya hidup dan semua daya bangun sebagai proses pemberdayaan diri  (self empowerment).

        Namun,  melalui pikiran yang sama pula semua tekanan, penyakit, kekurangan, hambatan dan setiap bentuk pertentangan dan ketidakharmonisan hadir ke dalam kehidupan kita.  Di sini karena cara kita berfikir salah,  kita terhubung dengan semua daya yang menghancurkan.  Ini menunjukkan bahwa pikiran sadar kita yang memiliki kemampuan untuk memilah,  Bertanggung jawab atas pilihannya.
        Pikiran sadar yang bergerak dengan logika dan tekad ini dapat memerintahkan pikiran bawah sadar yang berfungsi sebagai sumber mata air semesta hidup kita.  Pendapat yang salah sebagai hasil proses filtering (pemilahan)  pikiran sadar kita akan menciptakan kondisi rasa takut, rasa kahwatir, kemiskinan, penyakit, ketidak selarasan, dan kondisi buruk lainnya.

        Kondisi ini akan diterima oleh pikiran bawah sadar kita begitu saja untuk menunjukkan siapa diri kita.  Pikiran bawah sadar kita menerima apa pun yang ditanamkan oleh kita atau orang lain kedalamnya.  Jika kita memusatkan perhatian pada penyakit dan kelemahan, kita pun menjadi lemah.  Sebaliknya,  kita jika memenuhi benak kita dengan pikiran-pikiran kekuatan dan kesehatan, kita pun akan menjadi kuat serta sehat.  Ini berarti bahwa apabila salah satu kondisi tersebut mendominasi benak kita berarti kita telah menciptakan dunia seperti kondisi yang kita rasakan.  Tentu saja dalam konteks ini, masa depan kita sepenuhnya berada di bawah kendali kita-bukan di bawah belas kasihan daya makluk lain yang tak pasti yang berada di luar kita.

        Dari teknologi pikiran ini kita bebas  memprogram diri kita sesuai dengan niat dan tujuan, harapan dan cita-cita yang telah kita miliki.  Pemrograman pikiran bawah sadar dapat membantu kita untuk mencapai performa puncak. Hanya membutuhkan sebuah keyakinan akan dahsyatnya potensi diri dan kesadaran untuk mengubah keadaan diri yang disebabkan oleh pikiran, angapan, atau keyakinan yang telanjur masuk kedalam pikiran bawah sadar kita. Apabila ada pikiran atau perasaan yang buruk, segeralah sadari bahwa hal tersebut sangat merusak, gantilah dengan pikiran atau perasaan baik.  Selanjutnya masukkan sugesti atau pikiran-pikiran positif ke dalam pikiran bawah sadar karena ia akan menjadi senjata andal dalam mengatasi liku-liku dan hambatan dalam kehidupan.

        Dengan sifat Rahman-Nya, Allah Menunjukkan ke-Maha Kehebatan-Nya.  Tak seorang pun ditakdirkan untuk bersedih, di kuasai rasa takut, dan cemas, hidup dalam kemiskinan, menderita sakit, serta merasa di tolak, dan terasing.  Allah menciptakan seluruh manusia dengan citra-Nya yang bisa kita fahami dalam asma-asma-Nya dan Allah telah memberkahi kita dengan kekuatan untuk menaklikkan kesukaran serta meraih kebahagiaan, keseimbangan, kesehatan, dan kesejahteraan dengan pikiran yang telah kita miliki.  Semua bergantung pada cara berfikir dan bagaimana kita menyikapi keadaan. Kebiasaan kita mengungkapkan kata-kata positif atau memanfaatkan pikiran sadar kita dengan memberikan sugesti yang baik dan benar akan membawa rasa syukur yang akan mampu membahagiakan kita.


"Hindarilah oleh kalian berprasangka, karena prasangka itu merupakan ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang, jangan memantau kesalahn orang, jangan bersaing dengan persaingan tidak sehat, jangan pula kalian saling dengki, saling benci, saling menjahui, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara,"   (Muttafaqun Alaih)



Sabtu, 27 Oktober 2012

Shodaqah Memang Ampuh ..!!




            Perbanyak dan bersegeralah bersedekah, karena di dalamnya terdapat banyak manfaat. Mulai dari menanbah banyaknya rizki, memperbanyak teman dan saudara, memudahkan urusan, serta menolak bala` yang akan menimpa kita.    Bahkan sedekah juga, dengan izin Allah Swt dapat menunda kematian.
            Hindarilah permusuhan dan pertengkaran dengan cara menghilangkan sifat rakus dan serakah dalam diri kita.


Sedekah menambah Rizqi:
         Rasulullah Saw, bersabda :  "Tidak akan berkurang harta dengan sedekah"   ( HR.Muslim)

Menolak bala dan Keburukan
        Rasulullah Saw, bersabda:   "Bersegeralah bersedekah , sebab yang namanya bala` tidak pernah bisa mendahului sedekah"
Rasulullah Saw, bersabda:   "Sedekah bisa menutup 70 pintu dari pintu-pintu kejelekan"  (HR.Thabrani dalam Al-Kabir)


Menunda Kematian dan Memanjangkan umur
               Sabda   Rasulullah Saw,   "Perbanyaklah   sedek ah.  Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur."
Rasulullah   Saw   bersabda,   "Dan takutlah kalian dari sifat rakus dan serakah, sebab ia telah menghancurkan  banyak ummat   sebelum kalian,   mereka saling   membunuh  dan   menodai   kehormatan"


Islam telah memerintahkan umatnya untuk bersedekah, sebagaimana firman Allah Swt:
          "Perumpamaan sedekah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,  pada tiap-tiap bulir seratus bijih, Allah melipatgandakan  (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki.  Allah Mahaluas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui."    (Al-Baqarah:  261)

"Dan nafkahkanlah sebagian dari harta kalian yang mana Alah telah menjadikan kalian menguasainya.  Maka orang-orang yang beriman di antara kalian dan menafkahkan sebagian dari hartanya akan memperoleh pahala yang besar."    (AL-Hadid: 7)

Di dalam surat yang lain, Allah juga berfirman:
   "kalian sekali-kali tidak akan mendapatkan kebajikan (yang sempurna)  sebelum menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai.  Apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."  
(Ali Imran:  92)


Dalam sebuah hadist,  rasulullah telah bersabda:
    "Tidak satu haripun yang dilalui oleh hamba Allah, kecuali ada dua orang malaikat turun kepadanya.  Satu di antaranya berdoa:   Ya Allah berilah ganti bagi orang yang telah menafkahkan hartanya di jalan-Mu.  Sedangkan yang lainnya berdoa:  Ya Allah, berilah kerusakan atas harta orang yang enggan menafkahkannya."      (HR.Muslim)

Rasulullah Saw, juga bersabda:
      "Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan mencegah dari proses kematian yang menyengsarakan."   (HR. At-Tirmidzi dan menurut beliau hadist ini berstatus hasan)





Selasa, 23 Oktober 2012

Merantau dan Man Jadda Wajada


"Merantaulah, kamu akan mendapatkan pengganti kerabat dan teman"  Imam Syafii


                  Di umurnya yang ke-15 tahun, Alif, seorang anak dari sebuah kampung di pinggir Danau Maninjau memuali lembar baru dalam hidupnya.  Dia diminta ibunya untuk merantau ke Jawa, yang artinya dia harus melintasi punggung Sumantra dan Jawa menaiki bus selama 3 hari 3 malam.  Tujuan perantauannya adalah sebuah pesantren di pelosok Ponorogo, bernama Pondok Madani. Dia merantau tidak dengan sepenuh hati, penuh kegalauan, dan tidak jarang dia ingin lari dari rantau dan pulang ke kampung halaman.
                  Pengalaman merentau sungguh membentuk karakter saya sedemikian rupa sehingga melihat hidup dengan lebih bermakna dan berwarna. Merantau artinya berani meninggalkan kenyamanan rumah dan keluarga menuju tanah asing. Perjuangan ini yang mengasah jiwa dan raga seseorang untuk lebih maju
                  Alif awalnya terpuruk dan menyendiri, karena merasa asing dengan lingkungannya yang baru.  Untunglah dia punya teman-teman baru. Bersama mereka mengatasi rasa gamang, bersama mereka saling mendukung dan saling menguatkan, meneguhkan hati untuk saling mengapai impian.

                                                                             ***

                  Perantauan yang jauh, persahabatan yang lekat, serta memegang teguh akar agama dan budaya untuk berbuat terbaik.  Alif beruntung mendapatkan sebuah "mantra"  baru dalam hidupnya,  yaitu  Man Jaddah Wajada.  Sebuah syair Arab yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.  Dengan mantar ini, Alif kemudian berani untuk punya cita-cita.
                Harapan dan impian yang diingat-ingat terus dalam hati adalah jelmaan doannya. Makanya bermimpilah setinggi-tingginya, jangan pernah remehkan impian kita, karena sungguh Tuhan itu Maha Mendengar.
                Menurut saya kunci keberhasilan menggapai cita-cita adalah kombinasi yang kuat antara Man Jadda Wajada  doa, dan ikhlas. Sungguh-sungguh tanpa doa tidak lengkap. Sungguh-sungguh dan berdoa saja tidak sempurna tanpa ikhlas.
                Kesungguhan itu artinya mengusahakan apaun itu di atas usaha rata-rata orang lain. Going the extra miles. I'malu fauqa ma amiluu. Kalau melebihkan usaha diatas rata-rata, maka biasanya hasilnya juga akan di atas rata-rata, menjadi yang terbaik.
               Konon Kiai Imam Zarkasyi, sang pendiri pondok Gontor pernah mengejutkan para santrinya.  Kiai ini berdiri menghunus dua golok. Golok di tangan kanannya tampak baru dan berkilat-kilat. Sementara yang sebelah kiri tampak sudah berkarat. Golok yang berkilat-kilat ditebaskan ke sebatang pohon kayu sambil mengobrol dengan para santri. Akibatnya, ayunan golok santai dan kayu tidak terbelah.
                Sejurus kemudian, beliau ganti menghunus golok tumpul dan berkarat. Kali ini mimiknya sangat serius. Lalu dengan sepenuh tenaga, dia mengayun golok karat dengan cepat ke arah kayu.  Brak! Besi berkarat mengahajar kayu.  Tidak terjadi apapun.  tapi Kiai tidak menyerah, dia mengulang0ulang hal yang sama sampai akhirnya ..plar ..., kayu ini terbelah dihajar oleh golok berkarat itu.

                Hikmah yang ingin disampaikan belau adalah orang pintar bagai golok tajam.  Tapi kalau tidak serius dan malas-malasan, maka belum tentu berhasil.  Kepintaran akan mubazir tanpa aksi sungguh-sungguh.  Sedangkan orang yang biasa saja atau kurang pintar ibarat golok karatan.  Namun, kalau orang itu terus bekerja keras, tidak lelah mengulang-ulang usaha, maka lambat laun akan berhasil.
                Usaha yang sungguh akan mengalahkan usaha yang biasa-biasa saja.  kalau bersungguh-sungguh akan berhasil, kalau tidak serius  akan gagal.
Keberhasilan terbaik adalah keberhasilan bersama.  Bahwa kata Nabi Muhammad, sebaik-baiknya manusia adalah yang membawa manfaat buat orang lain.





Mendasyatkan Diri dengan Masalah Hidup




            Janganlah sekali-kali mengandai-andai, karena fikiran ini akan membuat kita tambah menderita.  lebih baik nikmati saja setiap episode persoalan yang datang. Kalau kita hendak makan , lantas lauknya yang ada hanya sambal, maka jangan membayangkan sambal goreng ati, gepuk, atau rendang.  Karena, ini hanya akan membuat kita semakin stress dan hilang selera makan. Sudah ini saja yang kita santap, sehingga insya Allah akan terasa lebih nikmat ketimbang membayangkan apa yang tidak ada. Ketahuialh, timbulnya kesengsaraan sering kali karena kita suka berandai-andai.
           Orang yang suka meyakini dan menjalani episode demi episode persoalan dengan baik dan penuh ketenangan,  niscahya akan mendapat keberuntungan.  Betapa tidak!  Karena Allah akan menanamkan keyakinan dalam hatinya, bahwa semua itu tidak akan menghancurkan diri, kecuali akan mengangkat kemuliaan.
           Oleh karena itu, barang siapa yang ridha terhadap ketentuaan Allah, maka Allah pun akan ridha kepadanya.  Kalau ada air tertumpah di tanah, maka orang yang bodoh adalah yang menyesali dan menangisi air yang tertumpah tersebut.  Padahal sumua itu tidak ada gunanya.  Bukankah lebih baik mencari air yang baru saja?
            Jadi,  tergantung pada kreatifitas kita dalam menyelesaikan suatu masalah.  Aneka masalah yang kita hadapi akan menambah mutu kita jauh lebih tingi bila kita mampu secara kreatif dalam mengatasinya.
Nah, di sini justru masalahnya.  Kebanyakan orang tidak memiliki kreatifitas berfikir yang bagus dalam hal ini.  Ketika terlontar perkataan yang penghinaan dari seseorang, maka yang terfikir dan terucap dari mulut kita pun penghinaan serupa, yang bernada pembalasan.  Akibatnya, tidak jarang terjadi perkelahian tanpa sebab yang bisa dipertangung jawabkan.
               Kita memang sering malas untuk berfikir, mengembangkan daya pikir dalam mengahadapi masalah.  Cenderung ingin terburu-buru dan ingin cepat beres.  Padahal tidak seharusnya begitu.  Hendaknya setiap masalah kita olah dan kita hadapi dengan kreatif, karena setiap persoalan itu justru akan membuat kita semakin bermutu jika kita tahu ilmunya.

                Adakah kalau orang yang menghina lantas kita otomatis menjadi hina.  Ketahuilah, tak akan pernah rusak kemuliaan kita karena penghinaan orang lain.  Bukankah yang mengangkat dan menjatuhkan kemualiaan seseorang itu hanya Allah?  Kendati orang lain mati-matian menjatuhnkan dan menghina kita, tetapi kalau derajat kita telah diangkat oleh Allah, siapa yang bisa menjatuhkannya?
                Sekali lagi, tidak ada alasan untuk merasa serba takut dalam mengahadapi apa yang sedang dan akan terjadi. Karena, apapun yang terbentuk dalam fikiran kita akan terefleksi dalam kehidupan nyata.  Sekali kita memandang salah atau berat suatu persolan semakin menyusahkan dan memberatkan.
                Seberat apapun persoalan yang menimpa kita, hendaknya kita sadari, inilah memang kadar persoalan yang layak kita hadapi selama ini. Ingatlah, semakin berat suatu ujian, semakin menunjukkan di mana posisi derajat kita saat ini
                Bagi seseorang yang disukai Allah, tatkala ditimpa  suatu persoalan, maka dibukakan hikmah untuknya, tergantung tingkat kesalehannya.  Semakin tinggi tingkat kesalehan seseorang maka semakin cepat pintu hikmah dibukakan.
                 Adapun cirinya adalah ia selalu meresa bahagia  dan mampu menikmati musibah yang tengah menimpa.  Saat musibah datang, hatinya langsung berujar,  "Inilah musibah yang akan mengangkat derajatku."   Semakin orang bisa merasakan nikmat dari musibah yang ada, itu berarti dia akan diselimuti oleh Allah dalam lautan nikmat, apapun yang terjadi.   Wallaahu a'lam





Hukum Chatting



                Interaksi via ineternet seperti chatting ikhwan &akhwat yang bukan mahram sama halnya dengan berbicara lewat telepon, sms, dan berkiriman surat. Semuanya memiliki kesamaan. Yaitu sama-sama berbicara antara lawan jenis yang bukan mahram. Kesamaan ini juga mengandung adanya kesamaan hukum. Karena hal itu ada dua hal yang perlu kita bahas sebelum kita lebih jauh membicarakan hukum chatting itu sendiri.
Pertama,  adalah hukum bicara dengan lawan jenis yang bukan mahram.
Kedua, adalah hukum khalwat.

               Berbicara antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram pada dasarnya tidak dilarang apabila pembicaraan itu memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh syara'.   Seperti pembicaraan yang mengandung kebaikan, menjaga adab kesopanan, tidak menyebabkan fitnah dan tidak khalwat.
               Dalam sejarah kita lihat bahwa istri-istri Rasulullah berbicara dengan para sahabat, ketika menjawab pertanyaan yang mereka ajukan tentang hukum syariah. Dalam hal ini, Allah Swt berfirman yang artinya:  "Karena itu janganlah kamu (istri-istri Rasul) tunduk dalam berbicara sehingga orang yang dalam hatinya ada penyakit memiliki keinginan buruk. Tetapi ucapkanlah perkataan yang baik."  (QS. al-Ahzab:32)

                Imam Qurtubi menafsirkan kata alkhudhu' (tunduk) dalam ayat di atas dengan arti lainul qaul (melembutkan suara) yang memberikan rasa ikatan dalam hati.
Artinya pembicaraan yang dialarang adalah pembicaraan yang menyebabkan fitnah dengan melembutkan suara. Termasuk di sini adalah kata-kata yang diungkapkan dalam bentuk tulisan.  Karena dengan tulisan seseorang juga bisa mengungkapkan kata-kata yang menyebabkan seseorang merasakan hubungan khusus, kemudian menimbulkan keinginan yang tidak baik.
                 Termasuk juga dalam melembutkan suara adalah kata-kata atau isyarat yang mengandung kebaikan, namun bisa menyebabkan fitnah.  Yaitu dengan cara dan bentuk yang menyebabkan timbulnya perasaan khusus atau keingainan yang tidak baik pada diri lawan bicara yang bukan mahram. Baik dengan suara ataupun tulisan.
                 Adapun khalwat, hukumnya dilarang dalam agama Islam. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Saw yang artinya:  "Janganlah ada di antara kalian yang berkhalwat dengan seorang wanita kecuali dengan mahram."   (HR. Bukhari dan Muslim)

                 Khalwat adalah perbuatan menyepi yang dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram dan tidak diketahui oleh  lain.  Perbuatan ini dilarang karena ia dapat menyebabkan atau memberikan peluang kepada pelakuknya untuk terjatuh dalam perbuatan yang dilarang.
                Khalwat bukan saja dengan duduk berduaan. Tetapi ngobrol lewat telepon di luar kebutuhan syar'i juga dihitung berkhalwat.  Karena mereka sepi dari kehadiran orang lain, meskipun fisik mereka tidak berada dalam satu tempat. Bahkan lewat telepon mereka lebih bebas membicarakan apa saja selama berjam-jam tanpa mereka ketahui.
               Hukum chatting sama dengan menelpon sebagai mana yang sudah diterangkan. Artinya chatting di luar kebutuhan yang syar'i termasuk khalwat. Namun bila ada tuntutan syar'i yang darurat, maka itu diperbolehkan sesuai kebutuhan.  Tentunya dengan syarat-syarat yang sudah kita jelaskan di atas.




Oleh Ustdz. Hanifah Auliya Fiddin



Bahaya Tama'im (Jimat)




             Suatu ketika, datang serombongan yang terdiri atas 10 orang meghadap Nabi Muhammad Saw untuk berbaiat (menyatakan masuk Islam). Lalu Rasulullah Saw membaiat yang sembilan orang dan menahan yang seorang lainnya. Para sahabat bertanya,  "Mengapa engkau menahan yang seorang lagi ya Rasulullah."
Beliau menjawab,  "Sesungguhnya di pundaknya terdapat jimat."
            Akhirnya, laki-laki itu membuang jimat yang ada di tubuhnya.  Setelah itu baru Rasulullah Saw membaiatnya seraya bersabda,  "Barang siapa yang menggantungkan jimat, sesungguhnya dia telah melakukan perbuatan syirik. "   (HR Ahmad, Al-Hakim, dan Abu Ya'la dengan isnad jayyid)
            Hadis tersebut menyiratkan larangan kepada kaum Muslimin untuk melakukan hal-hal yang berbau klenik.   Memasang jimat untuk menolak bala, mengandalkan jampi-jampi untuk menolak penyakit, dan memakai guna-guna untuk mencelakakan orang lain adalah bagian dari hal yang berbau klenik. Tindakan seperti ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

             Istilah yang sering  kita kenal sebagai jimat, dalam Islam dinamakan tama'im (tamimah), yaitu sesuatu yang mereka gantungkan kepada anak-anak mereka untuk mengusir jin, penyakit mata, dan lain-lain . Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat, dan tiwalah (guna-guna yang dipakai wanita untuk menjadikan suaminya cinta kepadanya) adalah syirik."   (HR Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi, dan Hakim).
             Para sahabat dan tabi'in juga sangat membenci jimat-jimat. Hudzaifah pernah melihat seorang laki-laki yang mengantungkan benang sebagai jimat, lalu beliau membacakan ayat yang terdapat dalam surat Yunus ayat 106,  "Dan jangan engaku seru sesuatu dari selain Allah apa yang tidak memberi manfaat maupun madharat kepada kamu .."
             Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha'i, salah seorang pembesar tabi'in berkata,  "Mereka (para sahabat) membenci semua bentuk jimat, baik yang dari Al Qur'an maupun bukan dari Al Qur'an. Berdasarkan dalil-dalil yang mu'tabar pelarangan terhadap semua bentuk jimat, jampi-jampi, dan guna-guna bagi orang Mukmin itu dilatari beberapa alasan.

              Petama, Nabi Muhammad Saw mengingkari orang yang memakai tamimah (jimat), baik tamimah itu ayat Al Qur'an maupun bukan.  Kedua, Untuk mengantisipasi kemugkinan meliuasnya penggunan jimat. Orang yang mengantungkan Al Qur'an menjadi jimat, suatu ketika akan menggantungkan hal yang lain untuk kepantingan yang sama.
             Ketiga, Perbuatan semacam itu sama dengan merendahkan dan menghina Al Qur'an. Orang yang memakainya akan membawanya ke tempat-tempat najis, buang air, istinja', kadang-kadang janabah atau digunakan oleh wanita yang sedang haid.
             Karena itu, sangat tepat pendapat yang mengatakan bahwa semua jimat, jampi-jampi, dan guna-guna itu terlarang. Bahkan para ulama telah melarang segala macam bentuk azimat, baik yang berupa tongkat, besi dan sebagainya dengan tujuan agar tidak diganggu oleh setan maupun jin.
             Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa dia pernah melihat pada leher anaknya suatu azimat, lalu dia mengatakan :  "Sesungguhnya keluarga Muhammad bin Ummi Abd jauh dari perbuatan syirik."
Allah Swt telah berfirman:
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,  maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."   (Al-Jin: 6)


                               "Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kalian, maka sikapi mereka sebagai musuh. "  (Al-Fathir: 6)
                               "Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukkannya dengan Allah."    (QS. An-Nahl :99-100)




Sabtu, 19 Mei 2012

Awas.. Panci Dosa


Alkisah, ada seorang ilmuwan ingin mengadakan eksperimen. Untuk itu ia harus merebuas seekor katak hidup-hidup. Ia pun menyiapkan nya. Diambilnya sebuah panci, diisi dengan air secukupnya lalu diletakkan diatas tungku. Dengan sabar ia menunggu air hingga mendidih. Air pun mendidih lalu diambilah si katak malang, lalu dimasukanlah katak tersebut ke air yang tengah mendidih tersebut.

Namun apa yang terjadi? Si katak yang merasakan suhu yang tengah berubah drastis kontan sigap. Ia kaget, ia tanggap, katak pun kontan melompat keluar dari panci. Si katak kali ini selamat.

Si ilmuwan yang gagal dengan percobaan pertamanya tak kehilangan akal. Kali ini ia menyiapkannya dengan cara yang berbeda. Diambilnya lagi panci yang lain, dan sama seperti sebelumnya, ia isi dengan air lalu diletakan  ke atas tungku. Namun sebelum ia menyalakan tungkunya, dengan kondisi air yang masih dingin, ia masukkkan katak ke dalam panci. Si katak yang memang biasa dengan air, pun merasa nyaman-nyaman saja dengan kondidi ini, toh hitung-hitung mandi berendam. Si ilmuwan pun menyalakan tungkunya, namun kali ini apainya kecil saja agar air tik cepat mendidih.

Perlahan namun pasti air dalam panci pun menjadi kian hangat. Namun si katak masih nyaman-nyaman saja, "sekalian mandi air hangat" begitu pikirnya. Namun air pun kian menghangat, dan menghangat, si katak masih merasa nyaman dan aman. Hingga satu titik, ketika air sudah mulai sangat panas, kali ini si katak sudah tidak tahan, ia mencoba melompat. Namun sayang, kali ini ia tak bisa. Air sudah terlalu panas dan si katak pun mati, terebus bersama air panas tersebut.

***
Sadar atau tidak, adakalanya kita menemukan orang-orangyang menjadi katak ini. Atau jika mau jujur bercermin, boleh jadi kita-lah katak tersebut. Ketika seorang shalih di ajak bermaksiat terang-terangan sudah pasti ia akan menolak. Namun syaithan sungguh cerdas, alih-alih langsung terang-terangan, setan akan mendekatinya dengan perlahan-lahan, membuainya hingga terasa aman, nyaman menjadi kebiasaan, hingga akhirnya yang ada hanya penyesalan. Sadar atau tidak, si shalih telah beradaptasi dengan kemaksiatan.

Jika api besar dan air mendidih adalah dosa besar, maka api kecil adalah dosa-dosa kecil yang kita biarkan, yang kita anggap biasa, lumrah, wajar atau bahkan kita merasa nyaman-nyaman saja denganya. Sebagaimana air hangat yang melenakan, pelan namun pasti dosa kecil kian memanaskan kita hingga suhu yang membinasakan.

Terlebih manusia sering meremehkan hal-hal yang ada embel-embelnya "kecil", batu kecil uang kecil, anak kecil dan termasuk pula dosa kecil. Sehingga tek jarang kita pun tak ambil pusing dengan dosa-dosa kecil yang kita perbuat. Jangankan taubat, istigfar pun seolah tak sempat. Kita merasa aman, kita nyaman, padahal ini strategi jitu syaithan yang menyesatkan.

Maka benarlah Rosulullah yang mengajak kita unruk mewaspadai dosa-dosa kecil. Dalam sebuah hadist riwayat Ahmad Rosulullah bersabda, "Hati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil. Hal itu tidak ubahnya sekelompok orang yang turun ke sebuah lereng gunung. Mereka masing-masing membawa sebatang ranting kayu sehingga dengan ranting-ranting kayu itu bisa mereka masak roti. Dosa-dosa kecil kapan saja di lakukan oleh seseorang ai akan menjadi celaka".

Karena memang dosa kecil yang dibiarkan ibarat titik kecil yang ditoreh di atas kertas. Satu titik memang tak ada apa-apanya dibandingkan luasnya putih kertas. Namun jika ditoreh berkali-kali, dan berulang kali, tanpa henti, tanpa pernah kita menghapusnya , pada akhirnya kita pun merasa asing dengan warna putih kertas semula. Maka liat , apa yang kita anggap sepele, satu titik hitam di kertas putih. namun jika diteruskan maka putihnya kertas kan berubah menjadi hitam. Inilah cara cerdas syaithan.

Tak diajaknya soerang muslim untuk langsung murtad. Dihembuskanya sedikit demi sedikit apa yang menarik hatinya, bisa lawan jenis, jabatan, kedudukn, harta, atau hal-hal non materi seperti jaminan, kebebasan ataupun kemenangan. Dibuatlah sedikit demi sedikit apa yang bertentangan dengan agama menjadi indah, dan kita pun terpesona dengan nya. Dan begitulah cara syaithan menyesatkan anak adam



Selasa, 15 Mei 2012

Jangan Telena Gemerlap Dunia


    Rosulullah saw pernah berpesan kepada para sahabatnya, "aku adalah musafir yang berjalan menuju suatu tempat. Maka siapa yang mengikuti bekas-bekas jalanku, niscahya ia akan sampai pada tempatku dan berkumpul bersamaku". Hadis ini sarat sekali dengan filosofi.

  Rosullulah , beliau juga adalah musafir yang berkelana. Kini beliau sudah sampai pada  tujuanya. Beliau meningalkan jejak. Maka siapa yang mengikuti jejak langkah beliau, ia akan sampai pada suatu tempat bersama Rosulullah.

  Bukankah dulu Rosul orang yang kaya raya saat bersama Khadijah? Namun beliau tidak terlena dengan kekayaan itu, hingga kemudian beliau tetap melanjutkan perjalananya yang akhirnya beliau sampai pada posko keterhinaan. Namun meski beliau menjadi manusia yang penuh dengan cacian dan makian pada saat menyebarkan agama., beliau tidak lantas patah arang dan putus asa. Beliau terus terus melangkah meninggalkan posko itu hingga akhirnya sampai pada posko kemuliaan dan kedigjayaan.

   Karena semua adalah makluk Allah, maka bertemanlah dengan mereka, tapi jangan bersahabat. Sebap ketika seseorang telah bersahabat, mka ia akan menyatu dengan sahabatnya itu. Berteman dengan kekayaan, merupakan kenikmatan agar manusia bisa mengenali maknanya. Dan berteman dengan penderitaan, merupakan pelajaran, agar manusia bisa menyelami hikmahnya. Namun ketika manusia bersahabat dengan kekayaan, hanya akan membuat manusia itu hancur, luluh lantah, tatkala kemiskinan menghampirinya. Begitu pula jika bersahabat dengan penderitaan, maka manusia tak akan bangkit dari keterpurukanya.

  Sesungguhnya apa yang tampak oleh mata, ia akan hancur dimakan usia. Namun segala yang tak terlihat, akan abadi selamanya. Oleh karenanya, jangan pernah meletakkan sesuatu yang terlihat oleh mata di dalam hati. Karena nantinya ia akan mengores, melukai dan akhirnya membusukkan hati itu. Intinya, jangan pernah terlena dengan keadaan dan kondisi apapun. Teruslah melangkah. Tinggalkan posko yang ada di dunia, jika ingin lekas sampai pada perhentian akhir yang menawan. Sebab semua yang ada di dunia adalah fatamorgana. Ada, namun sebetulnya tiada. Ketiadaan itu akan nyata. Cepat atau lambat.

  Teruslah berjalan menuju puncak sejati. Namun awas, di atas puncak tertinggi, yang nampak malah jurang terjal. Maka berhati-hatilah! Sedikit saja lengah, akan terperosok ke dalamnya. Atau buatlah diri setenang mungkin, agar dapat mengontrol setiap langkah. Ingatlah! Tidak akan ditemukan ketenangan, selain memperbanyak dzikir  kepada Allah SWT.



Senin, 14 Mei 2012

Hati-hati Jaga Si Hati


     Si hati jelita dengan kelurusan niat dan kesyukuran, tentunya menampakan sikap dan perilaku rendah hati dan ketulusan seseorang dalam menjalani detik-detik hidupnya.Wajah pun sumringah bahagia. Sedangkan hati yang dengki, iri, hingga berjibunya penyakit hati, maka sikap yang tamak adalah rakus, tamak, doyan mengadu-domba, menebar fitnah, mencari celah' kemudian mencapai tujuan' dengan jalan apapun, berkhianat serta kesulitan untuk tersenyum.

    Sebagaimana wasiat baginda Rosulullah saw, "..Ketahuilah, bahwa setiap raja memiliki daerah terlarang. Ketahuilah, bahwa daerah terlarang Allah adalah hal-hal yang diharamkan. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal darah), jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati". (HR. Bukhari dan Muslim).

   "Ada secuil catatan tentang si hati..
Bilangan tahun adalah seperti pohon, bulan adalah dahanya,
Hari-hari merupakan cabang-cabangnya, jam adalah daunya,
Dan nafas ibarat buahnya
Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk taat kepada Allah,
Maka buah pohon itu akan baik, lezat dan murni manisnya
 
Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk mendurhakai Allah
Tentu buahnya akan jahat, busuk dan jelek
Waktu panen adalah pada hari kiamat
Yang pada saat itu buah akan ditampilkan, apakah itu manis atau asam
Ketulusan dan Tauhid adalah pohon dalam hati
Cabang-cabangnya adalah perbuatan, Dan buahnya adalah kenikmatan hidup selama ini
Kehidupan duniawi dan kebahagiaan abadi di akhirat

 Buah tauhid dan ketulusan dalam kehidupan dunia adalah sama
Allah limpahkan berkah kepada hamba-Nya nan iklas
Balasan kebaikan berlipat ganda
Kemusrikan, kebohongan, dan kemunafikan juga pohon dalam hati
Buahnya adalah selama hidup tak tentram
Diliputi rasa takut, tertekan, kesedihan, dan sesak dalam dada

  Kegelapan hati, dan di akhirat menelan az- zaqqum jua siksaan pemanen
allah ta'ala menyebutkan dua pohon tersebut dalam ayat-ayat cinta-Nya surah Ibrahim"
"Ya Allah, yang selalu membolak-balikkan hati, mantapkanlah hati kami dalam agama-Mu, Amin".
Wallahu a'lam bishshawab.




Malu tapi Bukan Malu-Malu Kucing


   Sahabat, dalam putaran waktu yang terus bergulir tak kenal lelah. Dalam sempurnanya gulita yang akan beralih menuju benderang. Marilah sejenak heningkan diri! Lihatlah 'seonggok darah' yang menentukan seluruh episode dalam panggung sandiwara kehidupan dunia. Tengoklah ke dalam 'samudra tak bertepi' yang dapat mengantar manusia menembus tujuh lapis langit kemuliaan dan mensejajarkan diri dengan para malaikat, atau menjatuhkan manusia dalam lembah kenistaan sehingga lebih rendah dari binatang paling hina.

  Semak dan dengarkan bisikan lirihnya. Adakah ia mengutarakan rasa bangga saat berbukti dosa dirangkai? Perhatikan juga dengan seksama perubahan ujudnya. Adakah ia hitam pekat atau bersinar terang?
Sahabat, saat kita mendengarkan bisikan lirihnya, 'aku malu telah berbuat dosa. Aku malu telah berlaku nista. Dan aku malu telah bersikap hina'. Lantas, kita menyaksikan rupanya bersinar cerah. Yakinlah, bahwa diri ini berarti mengakui Allah senantiasa mengawasi dengan " Kamera ilahiah" yang setitik pasirpun tak akn mungkin luput dari pantauan. Ketahuilah  bahwa" kamera super power" melekat dalam diri dan keseharian kita. Tak hanya ucapan atau perbuatan, bahkan yang terbesit di hatipun telah diketahui. Yakinlah bahwa dalam diri ini masih bersemayam setitik keimanan kepada ilahi.

   Sahabat, mari tundukkan kepala sebagai bentuk rasa malu. Kita mungkin sering merasa malu, tapi malu-malu kucing. Karena itu, pertebal rasa malu mulai sekarang. Malu dengan sebenar-benar malu dan tidak menjadikan diri ini sebagai orang yang tak tau malu. Sebab bukankah malu itu merupakan keping puzzle yang melengkapi keimanan seseorang?

  "Orang yang malu karena Allah dengan sepenuh malu hendaklah menjaga kepalanya dari isinya, memelihara perut dan segala dan segala yang dimakan nya, selalu ingat akan kematian dan apa yang terjadi didalamnya. Siapa yang menginginkan akhirat, maka tinggalkan perhiasan dunia. Maka yang melakukan semua itu, berarti ia telah malu kepada Allah dengan sepenuh malu ". (HR. Ahmad, Tarmudzi dan Hakim)
Mungkin hati ini akan tertunduk malu atas semua dosa, alfa dan khilaf yang selama ini telah kita lakukan?




Hukum Berzina


      1. Dalam pandangan islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikategorikan hukuman hudud. Yakni sejenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT, sehingga tidak ada seorangpun yang berhak memaafkan kemaksiatan tersebuat, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan Qs. an-Nuur (24): 2, pelaku perzina, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid (cambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku pezina itu sudah muhson (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadist Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam.

    2. Yang miliki hak untuk menerapkan hukuman tersebut hanya khalifah (kepala negara khalifah islamiyyah) atau orang-orang yang ditugasi olehnya. Jika sekarang tidaka ada khalifah, yang dilakukan bukan menghukum pelaku perzinaan itu, namun harus berjuang menegakkan Daulah Khalifah terlebih dahulu.

    3. Yang berhak memutuskan perkara-perkara pelangaran hukum adalah qadhi (hakim) dalam mahkamah (pengadilan). Tentu saja, dalam memutuskan perkara tersebuat qodhi itu harus merujuk dan mengacu kepada ketetapan syara'. Yang harus dilakukan pertama kali oleh qadhi adalah melakukan pembuktian: benarkah pelangaran hukum itu benar-benar telah  terjadi. Dalam islam, ada empat hal yang dapat dijadikan bukti, yakni (1) saksi, (2) sumpah, (3) pengakuan, (4) dokument atau bukti tulisan. Dalam kasus perzinaan, pembuktian perzinaan ada dua , yakni saksi yang berjumlah empat orang dan pengakuan pelaku. Tentang kesaksian empat orang, didasarkan Qs. an-Nuur (24): 4.

     Sedangkan pengakuan pelaku, didasarkan beberapa hadis Nabi saw. Ma'is bin al-Aslami, sahabat Rosulullah saw dan seorang wanita dari al- Ghamidiyyah dijatuhi hukuman rajam ketika keduanya mengaku telah berzina. Disamping kedua bukti tersebut, berdasarkan Qs. an-Nuur: 6-10, ada hukuman khusus bagi suami yang menuduh istrinya berzina. Menurut ketetapan ayat tersebut seorang suami yang menuduh istrinya berzina sementara ia tidak dapat mendatangkan empat orang saksi, ia dapat mengunakan sumpah sebagai buktinya. Jika ia berani bersumpah sebanyak empat kali yang menyatakan bahwa dia termasuk orang-orang yang benar, dan sumpah ke lima menyatakan bahwa laknat Allah SWT atas dirinya, jika ia termasuk yang berdusta, maka ucapan sumpah itu dapat mengharuskan istrinya di jatuhi hukuman rajam.

   Namun demikian, jika istrinya juga berani bersumpah sebanyak empat kali yang isinya bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan pada sumpah ke lima ia menyatakan bahwa laknat Allah SWT atas dirinya jika suaminya termasuk orang-orang yang benar, dapat menghindarkan dirinya dari hukuman rajam. Jika ini terjadi, keduanya dipisahkan dari setatus suami istri, dan tidak boleh menikah selamanya. Inilah yang dikenal dengan li'an.

    4. Karena syaratnya harus ada empat orang saksi, seseorang tidak dapat di jatuhi hukuman. Pengakuan dari salah satu pihak tidak dapat menyeret pihak lainnya untuk dihukum. Dalam satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah diceritakan bahwa ada seorang budak laki-laki yang masih bujang mengaku telah berzina dengan tuanya perempuan. Kepada dia, Rosulullha menetapkan hukuman seratus cambukan dan diasingkan selama saatu tahun. Namun demikian Rosulullah saw tidak secara otomatis juga menghukum wanitanya. Rosulullah saw memerintah Unais (salah seorang sahabat) untuk menemui wanita tersebut, jika ia mengaku baru ia diterapkan hukuman rajam (lihat Bulugh al-Maram bab Hudud). Hasil visum dokter juga tidak dapat dijadikan sebagai bukti perbuatan zina. Hasil visum itu dapat dijadikan sebagai petunjuk saja.

    5. Tuduhan perzinaan harus dapat dibuktikan dengan bukti-bukti di atas. Tidak boleh menuduh seseorang melakukan zina, tanpa dapat mendatangkan empat orang saksi.

    6. Berzina termasuk perbuatan kriminal yang harus dihukum. Jenis hukumanya hanya ada dua, yakni jilid dan rajam. Bagi  pezina ghaoiru muhson (belum  menikah) yang dijatuhi hukuman jilid, bisa saja mereka dinikahkan setelah menjalani hukuman. Al-Qur'an dalam Qs. an-Nuur (24):3 memberikan kebolehan bagi pezina untuk menikah dengan sesama pezina. Tentu saja, ini berbeda dengan pezina muhson yang dijatuhi hukuman rajam hingga mati, kesempatan untuk menikah bisa dikatakan hampir tidak ada.
   





Minggu, 13 Mei 2012

Manfaat Berpuasa


   Berpuasa dari sisi sejarahnya telah dimulai sejak zaman nabiyullah Nuh as .... Salah satu diantaranya adalah puasa menurut nabiyullah Daud as.., dengan cara berpuasa satu hari dan berbuka di hari berikutnya.
   Puasa ala nabi Daud ranting (peringkat) tertinggi pahalanya di sisi Allah setelah puasa Ramadhan. karena miliki tingakt kesulitan luar biasa, untuk kapasitas nafsu manusia yang variatif. Maka puasa ini bisa mengantikan puasa wishol (pati geni Jawa) Artinya puasa yang tidak diselingi dengan berbuka, dan dilanjutkan sampai hari berikutnya.

   Nabi sendiri melakukanya, akan tetapi melarang pada sahabatnya untuk melakukan puasa wishol tersebut, karena dapat merusak fungsi angota tubuh di masa tua. Hal ini  menjadi khususiyah nabi Muhammad saw. Gambaran keagungan pahala puasa yang menyamai pahala jihad fi sabilillah. Karena puasa yang dilakukan dengan imanan wah tisaaban (mengharap ridlo Allah) dan dengan membacaayat-ayat Allah dan menunaikan ibadah sholat sunnah setiap harinya, hal ini yang  bisa menjadi pertimbangan agungnya amal tersebuat.

   Dalam sepuluh tahun terakir para ahli kedokteran telah mengumpulkan data-data laboratorium medis kedokteran yang menunjuki bahwa puasa dapat membantu untuk mengobati sebagian penuaan dini.Karena puasa tersebut menambah kinerja pemecah hormon (FSH) dan hormon latinah (LH) dan hormon prolaktin. Di sisi lain mendukung kinerja hormon testosteron pria, lebih lanjut membantu dalam pembentukan sperma.
  Jika seorang ibu hamil dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, bisa diprediksi adanya peningkatan keadaan janin ditinjau dari perubahan janin tersebut di bulan berikutnya.
   Denagn hadis nabawiy yang berbunyi " wa man lam yastathi' fa  'alaihi bisshoumi, fainnahu lahu wija"' (dan siapa yang tidak bisa nikah, maka sebaiknya dia berpuasa, karena puasa tersebut dapat membentenginya).

   Hadis tersebut kadang-kadang disalah artikan bahwa puasa melemahkan kekuatan jasmani, padahal nabi memotivasi para pemuda untuk berpuasa, seraya bertujuan agar mereka menyibukan diridengan ibadah, sehingga terhindar dari terlintasnya gerakan syahwat dalm pikiran mereka.

   Pembahasan ilmiah modern menunjukkan bahwa pengaruh syahwat (birahi) terhadap hormon lebih ringan dari pada pengaruh syahwat terhadap kinerja anggota badan yang lain. Dengan berpuasa, akan memiliki kecenderungan peningkatan pengaturan terhadap kinerja kelenjar di dalam tubuh.

Menetralisir Racun dan Memperpanjang Umur
Para peneliti meyakini bahwa puasa dapat meminimalisir pertumbuhan kangker dalam tubuh dan juga membunuh kanker sampai keakarnya. Sebagian yang lain meyakini bahwa puasa dapat memperpanjang umur. Artinya dengan puasa mengurangi kinerja anggota tubuh  secara berlebihan.

Bersahur
Bersahurlah karena di dalam sahur terdapat barokah. Juga disunnahkan di saat bersahur dan berbuka untuk makan kurma. Kurma miliki kandungan glukosa yan mempercepat pemulihan kemampuan tubuh setelah seharian tidak makan.






7 Indikator Kebahagiaan Dunia


   Suatu hari, Ibnu Abbas r.a ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rosulullah) bertanya mengenai apa yang dimaksut dengan kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas lalu menjawap kebahagiaan dunia memiliki 7 indikaator, yaitu:

  Pertama, hati yang selalu bersih bersyukur
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tida ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stres, inilah nikmat bagi hati yang suka bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apaun yang di berikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

   Kedua, pasangan hidup yang sholeh
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggung jawapan dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagia menjadi seorang istri bila miliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan miliki kesabaran luar biasa untuk melayani suaminya. Maka berbahagialah menjadi sorang suami yang miliki soerang pasangan yang sholehah. Begutu pula sebaliknya.

  Ketiga anak yang sholeh
Amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, sebab do'a anak yang sholeh kepada orang tuanya di jamin dikabulkan Allah. Maka berbahagialah bila kita miliki anak yang sholeh.


    Keempat, lingkungan yang kondusif untuk iman kita
Yang dimaksut lingkungan yang kondusif ialah kita boleh mengenal siapapun. Tetapi untuk menjadikanya sebagai sahabat karib, haruslah orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah hadisnya, Rosulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-oarng yang sholeh. Orang-orang sholeh yang akan mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah.


    Kelima, harta yang halal
Pradigma dalam islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangn dalam hidup.


     Keenam, semangat untuk memahami agama
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia bersemangat untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagu umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya. semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rosul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.


   Ketujuh, umur yang baroqah
Umur yang baroqah artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya di isi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan di isi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya.iapun cenderung kecewa dengan masa ketuanya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Tidak ada rasa takut untuk meningalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat hidup orang yang baroqah hidupnya.
Yang tentu akan membawa pada kebahagiaan di akhirat andai kita berupaya untuk mengapainya.









Aku Bangga Menjadi Wanita


       Allah memberikan perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan, dalam situasi apapun.
Wanita adalah tali penghubung antar keluarga, persendian angota bangsa, serta tempat mengalirnya darah umat yang dapat membangkitkan semangat hidup, dan gairah kerja. Wanita adalah tempat Allah Swt menitipkan segala arti keindahan yang memukau. Dengan kecantikan, keindahan dan kemanjaanya yang menawan, wanita menjadi tuan penguasa dan penakluk hati.

     Dia adalah teman yang jujur serta pendamping hidup pria dalam suka dan duka.Ketika seorang suami pulang menemui istrinya setelah selesai melaksanakan tugas, pikiranya masih sarat dengan beban hidup dan pahit getirnya.

      Seorang istri akan datang menyambutnya dengan belaian kasih sayang, serta menghadiahinya senyuman manisnya sebagai obat penawar yang mengiringi pandangan memikat, yang masuk menembus relung-relung hati suami, sehingga ia melupakan pahit getir yang dialami.

     Dapatkah kaum pria menemukan benteng tempat melindungi dirinya dari kecamuk perang, yang dipagarnya hancur berkeping keping karang karang bencana, serta yang dihadapinya wajah malam terlihat begitu indah dan menawan, seperti yang dapat mereka temukan pada wanita-wanita shaleh ketika mereka kembali utuk menikmati kedamaian hati disisinya dan mendengarkan tutur bahasanya yang menawan.

    Allah menciptakan bahu wanita agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur. Allah memberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Allah SWT memberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

     Allah memberikan perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun dan dalam situasi apapun, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

      Allah memberi wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebap, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Allah memberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.

     Walau seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Kemudian Allah memberikan wanita air mata agar dapat mencurahkan perasaanya. Inilah yang khusus di berikan Allah kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan




Sabtu, 12 Mei 2012

Jadilah yang Dirindukan Surga


     Empat macam golongan manusia yang dirindukan syurga adalah:
1. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan
Rosullulah saw pernah  bersabda, bahwa siapa yang senang dan bergenbira dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasad nya masuk ke dalam neraka.

2. Syurga rindu kepada orang yang suka membaca Al-Qur'an
Rosulullah bersabda, " membaca satu huruf saja dari Al-Qur'an, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kebaikan. Dan alif lam lim bukan satu huruf. ia ada tiga huruf, maka Allah akan memberinya 30 kebaikan".

3.Syurga rindu kepada orang yang menjaga lisanya
Keimanan seseorang dapat diukur oleh lidahnya. Bagaimanapun bagus penampilan agamanya. Ada pepatah Arab mengatakan, "Selamatnya manusia tergantung bagaimana ia menjag lisanya".

4. Syurga rindu kepada orang yang suka memberi makan orang yang lapar.
Siapa yang memberi makan orang yang lapar, niscahya Allah akan memberikan minum kepadanya di saat ia sedang kehausan di alam mahsyar. apalagi memberi makan orang untuk berbuka puasa, ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.




Menggapai Lailatul Qadar



      Sepertiaga terakir bualan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad saw- dahulu bersunguh-sunguh menghidupkan sepuluh hari terakir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainya.
    Sebagaimana istri beliau Ummul Mu'minin Aisyah r.a berkata " Rosulullah saw dahulu bersunguh-sunguh pada sepuluh hari terakir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainya". (HR. Muslim)

    Perhatiakan apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita! Lihatlah, Nabi saw bukan malah mengisi hari-hari terakhir Ramadhan dengan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran (hari raya). Yang beliau lakukan adalah bersungguh sunguh dalam melakukan ibadah seperti shalat, membaca A-Qur'an, dzikir, sedekah dan lain sebagainya.

   Malam Lailatul Qodar adalah malam yang ditunggu dan diharapkan kedatanganya dimana semua do'a akan diterima, dimana para malaikat diturunkan ke bumi, dimana pintu rahmad dibukakan bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Maka berbahagialah orang-orang yang dapat mensucikan dirinya dari rasa dengki dan menengelamkan diri dalam shalat, shalawat, dalam dzikir dan do'a, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dan memohon ampun pada Dzat yang Maha Pengampun.

   Rosulullah saw bersabda: "Apabila datang Lailatul Qadar, turunlah Jibril dalam barisan para Malaikat, mereka mengucap shalawat dan salam kepada hamba Tuhan (baik yang duduk maupun berdiri) yang selalu berdzikir kepada Tuhanya".

      Lailatul Qadar adalah hadiah yang Allah berikan untuk hambanya yang Mukmin, dan orang yang memperbanyak taubat, dzikir dan do'a lah yang akan mendapatkanya.



Wahai Suami Jadilah Seperti Umar




        Suatu ketika, seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah: tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Malah cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi tak sepatah katapun terdengar dari khalifah. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 peran yang dimainkan sorang istri.

Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan seorang laki-laki ada pada matanya, jika ia tak bisa menundukkan pandanganya, niscahya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah berdesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal: syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak di terimanya, ia malah mendapatkan dua kenikmatan: Dunia dan Akhirat. Maka ketika Umar tepikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyayi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambung raga hingga langit ke tujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangat dalam mencari nafkah.

Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh keringat, malah tak jarang bermandikan air mata. Mencari sebongkah berlian demi memenuhi kebutuhan keluarga. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga dan memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata bahkan darah tak menguap sia-sia. Ada istri yang siap menjadi pememelihara 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24, dengan penuh cinta, ksih sayang dan miliki rasa yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau di bayar. Nicahya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten dari pada istrinya. Maka tak ada salah mendengarkan omelan istri, karena mungkin ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

Penjaga penampilan
Umunya laki-laki tidak bisa menjaga penampilan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakainya, memilihkan apa yang pantas untuknya. Suami yang menawan adalah wujud ketelatenan istrinya. Andai seorang laki-laki harus membayar perancang busana sekedar untuk membuat match dalam berpakaian, berapa besar uang yang harus dikeluarkanya? Maka sang istri, menjadi penata busana terbaik, karena ia lebih faham dengan selera dan keinginan suaminya.

Pengasuh Anak-anak
Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar, kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju kedepan mengaku? Baik atau buruknya sang tunas tak lepas dari sentuhanya. Umar paham betul akan hal itu. Maka benar jika keluarga adalah sekolah awal bagi anak-anak dan ibu sebagai gurunya.

Penyedia Hidangan
Pulang kerja suami memikul lelah di badan, energi terkuras lantaran beraktivitas seharian. Di meja makan suami cuma tau ada hidangan. Tak perlu suami  memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah milah cabe dan bawang. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik

Dengan mengingat lima peran tersebut, Umar kerap terdiam setiap istrinya mengomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala bebean rumah tangga di pundaknya. Umar hanya mengingat kebaikan kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istr sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah dia menasehati, dengan cara yang abik, dengan bercanda. Hingga terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Wahai para suami, jadilah seperti Umar. Wallahu a'lam




Warning



           Ketiaka Rosulullah selesai melaksanakan solat Idul Fitri, tiba-tiba Jibril datang dan meminta Rosulullah menyetujui per-mohonan Jibril, maka mulailah Jibril berdo'a.

"Ya Allah, janganlah Kau terima ibadah puasanya anak yang durhaka kepada orang tuanya", dan Rosulullah menjawap "Amin".
Bagaimana mungkin seorang anak manusia yang dikaruniai akal kemudian bersikap durhaka kepada orang tuanya? Terlebih kepada ibunya yang telah mengandung dengan susah payah. Menjaga dan merawat kandungan dengan penug kasih sayang, kemudian bersimbah darah pada saat melahirkan, bahkan ia pertaruhkan antara hidup dan mati. Ibu merawat sang jabang bayi dengan penuh kelembutan, sementara sang ayah membanting tulang, peras keringat bahkan tak jarang beliau teteskan air mata demi mencari nafkah buat keluarga. Termasuk anak yang tidak pernah mengirimkan do'a buat orang tuanya ketika mereka telah wafat. Minimal ia bacakan alfatihah buat almarhum orang tuanya, Jika ia tidak bisa membaca alfatihah, maka cukup baginya dengan bahasa yang ia mengerti agar Allah mengampuni dosa-dosa orang tuanya.

"Ya Allah, jangan Kau terima ibadah puasanya istri yang durhaka kepada suaminya". Dan Rosulullah menjawap "Amin"
Rosulullah bersabda: "Ridhlo Allah bagi seorang istri adalah saat suaminya ridhlo kepadanya". Bahkan Rosullulah bersabda: "andaikan saja tidak musrik, maka akan aku perintahkan seorang istri menyembah suaminya", Perhiasan dunia ini adalah istri yang solehah. Sebab istri yang solehah itu dapat menjadi teman setianya di dunia ini sampai di kehidupan akhirat nanti. Istri yang mampu menjaga aib suami dan menjaga kehormatan diri, akan menempati syurga bersama hamba allah yang solehah lainya. Bagaimanapun keadaan suami, selama ia tidak memerintahkan istrinya untuk berbuat dosa, maka seorang istri wajip menghormati dan mentaatinya.

Dan yang terakhir Jibril berdo'a; "Ya Allah, jangan Kau terima ibadah puasanya muslim yang tidak memaafkan kesalahan muslim lainya". Dan Rosulullah menjawap "Amin".
Rosulullah bersabda bahwa tidaklah seseorang dikatakan beriman jika ia tidak mampu mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai dirinya sendirinya. Bukankah sesama muslim itu bersaudara? Bukan sesama muslim nanti akan menjadi saksi keimanan muslim lainya di hadapan Allah ? Bukaknkah yang dikatakan muslim itu itu adalah orang yang pasrah kepada Allah, yang tidak mengedepankan egosentrisnya? Kehendak pribadinya sendiri? Merasa lebih hebat dari yang lainya? Bukankah seorang muslim adalah orang yang selalu merasa berada dalam pantauan Allah dan hanya mengharap belas kasih kepa Allah?




Jumat, 11 Mei 2012

Fakir Hati Miskin Nurani

 
Berjalan di pinggir kota yang terik dan berdebu
Tertatap soerang bocah mungil laki-laki memeluk pohon
Kuhampiri, kusapa, tampak di dahinya basah keringat bercampur debu

"Kemana ayahmu nak?" tanyaku
ia hanya mengelengkan kepala dan membisu
"Ibumu..?" kejarku
"Ayah dan Ibu telah tiada om," jawapnya layu
"Apa kamu sudah makan? Kalau belum, ini om punya roti tinggal satu. Makanlah agar hilang laparmu!"
ia diam menetap wajahku. Seperti pandangan haru.
"Ambilah!" sodorku

"Kalau roti tinggal satu ini saya makan, lantas om makan apa?"

Bagai petir dahsyat menghantam kalbuku
Jiwaku terbongkah, nuraniku mengeliat
Fikiranku melesat menerobos imajinasi dimensi waktu,
kemudian batinku berteriak;

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Anak kecil sebatang kara yang sangat membutuhakan makanan,
tapi dia malah memikirkan nasib orang lain,
dia takut orang lain kelaparan seperti dirinya"

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Andaikan dia yang jadi orang mampu
Mungkin dia yang akan menshadaqahiku

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Mungkin banyak bocah-bocah lainya yang seperti itu
Namun kebanyakan hamba-Mu diam membisu seakan tak mau tahu
Sesungguhnya yang fakir dan miskin bukan mereka
tapi yang fakir adalah kita,
yang miskin adalah kita
fakir hati
miskin nurani





Yaumil Qiyamah

" Bahwa kaum Muslimin pada zaman Rosulullah saw telah bertanya: Wahai Rosulullah, adakah kami dapat melihat Tuhan kami nanti pada hari kiamat?". Rosulullah saw bersabda: "Ya! adakah kamu merasa sukar untuk melihat matahari pada siang hari yang cerah, yang tidak ada awan? Adakah kamu sukar untuk melihat bualan pada malam purnama yang cerah tanpa ada awan?". Kaum muslim menjawap: Tidak wahai Rosulullah". Rosulullah saw bersabda: "Kamu tidakakan mengalami kesukaran dalam melihat Allah Taala pada hari kiamat sebagaimana kamu tidak mengalami kesukaran untuk melihat salah satu dari matahari dan bulan.

      Apabila berlaku hari kiamat, para penyeru yaitu  para malaikat mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang mereka sembah sewaktu didunia. Maka tidak akan kekal seorang pun dari mereka yang menyembah selain dari Allah, orang-orang yang baik, orang-orang jahat dan saki baki Ahli Kitab. Maka orang-orang yahudi dipanggil dan ditanya kepada mereka: Apakah yang kamu sembah sewaktu di dunia? Mereka menjawap: Kami menyembah Uzair Ibnullah. Lalu dikatakan kepada mereka: Kamu telah berdusta. Allah tidak pernah menjadikan walau seoranpun sebagai teman yaitu istri atau anak. Maka mereka dintanya: Apa yang kamu inginkan? .Mereka menjawap: Kami haus, wahai Tuhanku! Berilah kami minuman. Lalu diisyaratkan kepada mereka: Tidakkah kamu inginkan air?. Lalu merekapun diiring beramai-ramai ke neraka. Neraka seolah-olah fatamorgana, sebagianya menghancurkan sebagian yang lain.Merekapun sama-sama di masukan ke dalam neraka.

      Kemudian dipangil pula orang Nasrani lalu ditanya kepada mereka: Apakah yang kamu sembah semasa didunia?. Mereka menjawap: Kami menyembah al-Masih anak Allah. Lalu dikatakan kepada mereka: Kamu telah berdusta! Allah tidak pernah menjadikan walau seorangpun sebagai teman yaitu istri dan anak. Maka mereka telah ditanya: Apakah yang kamu ingin?. Mereka menjawap: Kami haus wahai Tuhanku, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan kepada mereka: Tidakkah kamu inginkan air?. Lalu mereka digiring ke neraka Jahanam. Mereka pun sama-sama dimasukkan kedalam neraka, sehingga yang tinggal hanyalah orang-orang yang dahulunya menyembah Allah taala.

      Maka Allah SWT berfirman: Apakah yang kamu tunggu? Setiap umat akan mengikuti apa yang dahulunya mereka sembah. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami! Di dunia, kami memisahkan diri dari orang-orang yang menyusahkan kami yaitu untuk membantu penghidupan di dunia dan kami tidak mau berkawan dengan mereka yaitu karena mereka menyimpang dari jalan yang digariskan agama.
     Allah berfirman lagi: Akulah Tuhan kamu! Apakah diantara kamu dan Allah terdapat tanda-tanda yang membuatkan kamu dapat mengenali-Nya?. Mereka menyahut: Engkaulah Tuhan kami! Kemudian dibentangkan sebuah jembatan di atas neraka Jahannam.

      Perumpamaan orang-orang mukmin (yang) melintas jembatan tersebut (ada yang) seperti kelipan mata, ada yang seperti kilat, seperti anggin, seperti burung dan seperti kuda atau unta yang berlari kencang. Mereka terbagi kepada tiga kelompok: Selamat dan tidak mengalami apa-apa rintangan, selamat tetapi terpaksa menempuh banyak rintangan dan terkoyak serta yang terjerumus ke dalam neraka jahannam.
   Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya dulu mereka berpuasa bersama kami, menunaikan sembahyang dan mengerjakan haji.
   Lalu Allah berfirman: Keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal karena wajah-wajah mereka diharamkan ke atas api neraka.
   Orang-orang mukmin itu berkata: Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang tertinggal di dalam neraka setelah Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.
   Allah berfirman: Kembalilah, siapa saja yang kamu temukan di hatinya ada kebaikan meskipun hanya seberat satu dinar, maka keluarkanlah
    Lalu mereka berkata: Wahai Tuhan kami, Kami tidak tau apakah masih ada di neraka seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.
    Allah berfirman: Kembalilah, sesiapa saja yang kamu temukan didalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat zarah, maka keluarkanlah.
    Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami, kami tidak tau adakah disana masih ada pemilik kebaikan. Allah berfirman: "sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang walaupun sebesar zarah dan juka ada kebaikan sebesar zarah, niscahya Allah akan melipat gandakanya serta memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.






Misteri Shalat 'Ashar

           Dalam surat al-Ashr tersebut, Allah SWT bersumpah: "Wal'Ashr. Demi'Ashr (waktu'ashar)". "Waw qasam" (huruf sumpah) dalam surat tersebut dipergunakan untuk mencengkeram perhatian pendengar. Alangkah dahsyatnya waktu. Peredaran waktu akan meletakkan manusia dalam kerugian. Waktu akan menghanguskan manusia. Kecuali mereka yang mengisi waktu itu dengan kehidupan yang bermakna; yakni kehidupan yang berisi iman, amal saleh, dan bekerja sama dalam menegakkan kebenaran dan kesabaran.
          
          Kata 'ashr terambil dari akar kata yang berarti "memeras atau menekan sekuat tenaga sehingga bagian yang terdalam dari suatu dapt keluar dan tampak permukaan. atau bisa pula berarti memeras sesuatu sehingga tidak ada lagi ada yang tersisa dari benda yang diperas tersebut. Kata 'ashr diartikan sebagai "suatu saat ketika menjelang matahari terbenam", "apakah yang telah engkau kerjakan dari sejak matahari bersinar sampai kini menjelang matahari tenggelam? sungguh rugilah dirimu apabila tidak mengisinya dengan gerak dan manfaat.
 
         Matahari ketika akan tenggelam sering kali membawa suasana dan warna indah di angkasa. sampai-sampai banyak orang terlena oleh keindahannya. Sementara mereka tidak menyadari matahari akan tenggelam dan kegelapanpun mulai menyelimutiya. Kecuali orang yang sadar dan telah mempersiapkan diri dengan 'lentera' untuk menerangi ketika malam tiba. Banyak diantara kita yang terlena oleh gemerlapnya dunia, sementara kita tidak sadar semua itu akan segera berakhir. Ajal menjemput.

         Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan bersunguh-sunguh belajar jujur mengenal diri sendiri dengan tafakur terutama setelah ashar. Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa yang terlambat melakukan sembahyang 'ashar seolah-olah keluarga dan hartanya akan dihilangkan dari padanya", dan Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa menunaikan solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk surga. Yang dimaksut dua waktu yang dingin adalah shalat subuh dan 'ashar.





" Maa faataka al-yaumu min al-rizqi yurjaa ghadaan 'auwdatuhu wa maa faataka min al-'umuri laayurjaa raj'atuhu"

{ Rejeki yang kan perolehanya berlalu hari ini masih dapat diharapkan perolehanya hari esok, tetepi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok}






Misteri Kasih Sayang Allah Swt

            Bahkan seandainya orang itu kembali melakukan maksiat lagi, Allah pasti mengampuni dosa-dosanya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi menceritakan firman Allah dalam hadis Qudsi yang artinya: "Seorang hamba telah melakukan dosa lalu berdoa kepada Allah,: 'Ya Robb, ampunilah dosa-dosa ku'. "Maka Allah pun berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa, walhal dia tau bahwa dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa". Lalu hamba itu melakukan dosa lagi dan berdo'a: 'Ya Robb, ampunilah dosa ku'. Maka Allah berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa lagi, walhal dia tau kalau dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa". Lalu hamba itu melakukan dosa lagi dan berdo'a lagi: ' Ya robb, ampunilah dosaku'. Maka Allah pun kembali berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa lagi, walhal dia tau kalau dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa. ..." Dan seterusnya sehingga Allah mengampuninya.

             Rasa kasih-sayang Allah kepada hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya. Ketika menciptakan makhluq, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang menyatakan, bahwa:" Rahmat-Ku (kepada makhluq) mengalahkan murka-Ku (kepadanya). "(Muslim). Rosulullah saw bersabda: "Allah membagi rahmad-Nya kepada 100 bagian. Yang 99 Dia pegang di sisi-Nya. Dan yang satu bagian lagi dia turunkan ke muka bumi. (Meski hanya dengan) satu bagian itu saja, para makhluq yang ada di dunia ini bisa saling mengasihi dan menyayangi. Bahkan binatangpun dapat menghindarkan kuku-kukunya dari anak mereka, karena takut sang anak terluka". (Muslim)

             Subhanallah! betapa besar rahmad Allah. Bahkan, kalau orang itu mendekati Allah selangkah, Allah akan mendekatinya 1000 langkah. Karena begitu sayangnya Allah kepada hamba-Nya, hingga dia sediakan pintu taubat terbuka 24 jam untuk semua hamba-Nya. Abu Musa meriwayatkan bahwa nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya malam hari untuk menerima pertaubatan orang yang berbuat dosa siang hari. Dia juga membentangkan tangan-Nya siang hari untuk menerima pertaubatan orang yung berbuat dosa malam hari. (hal ini berlangsung) sampai matahari terbit dari barat". (Muslim)

            Tak hanya itu, bahkan Allah memperlakukan hamba-Nya seperti orang yang tidak melakukan dosa. Justru itu, kita yang pernah melakukan dosa, baik besar ataupun kecil, jangan gundah dan gelisah. Janganlah berangapan bahwa dosa yang menumpuk itu tidak akan diampuni Allah. Siapa tau perbuatan dosa itu malah membuat seorang hamba akan lebih dekat kepada Tuhanya, merendahkan dirinya, menghidupkan malamnya, bekerja keras di siang harinya, dan meningkatkan amal ibadahnya.

            Yang penting sekarang, kita bertekad tidak melakukan dosa itu lagi. Percayalah kemuliaan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Allah menjanjikan orang-orang yang beristighfar kepada-Nya dengan hadiah surga yang hakiki.




" Bismillaahi masya allah la yasuuqul khaira illallah "
{Dengan nama Allah dan apa yang dikehendaki-Nya, tidak ada penuntun kebaikan kecuali Dia}




Padang Mahsyar yang Mencengangkan

           Padang Mahsyar adalah tempat perhimpunan akbar umat manusia sejagat setelah mereka dibangkitkan dari allam kubur. Mereka akan digiring ke satu lapangan yang bernama Mahsyar, untuk dimintai pertanggung jawapan atas amal perbuatan masing masing semasa di dunia. Allah berfirman: " Pada hari sang kakala ditiup kamu akan datang secara berbondong-bondong". (An-Naba':18)

           Saat dibangkitkan dari kubur, seluruh manusia akan digiring ke Padang Mahsyar. Mulai dari manusia pertama Nabi Adam hingga orang yang terakir wafat. Mereka digiring telanjang, tanpa alas kaki dan tak berkhitan seperi ketika dulu dilahirkan. Walaupun telanjang, mereka tak sempat berpikir memandang aurat orang lain karena urusan mereka saat itu amat berat dan mengoncang jiwa. Nabi bersabda: "Orang-orang terdahulu dan terkemudian akan dikumpulkan Allah selama 40 tahun dalam keadaan berdiri, mata mereka terbuka menunggu ketentuan Tuhan ". (Tabrani). Menurut riwayat lain : "Mereka menunggu 1000 tahun dalam kegelapan, dan tak berbicara". (Baihaqi).

          Abu Hurairah mengatakan: Pada hari kiamat, manusia akan berkeringat hingga lenyaplah keringatnya itu meresap ke bumi sedalam 70 hasta dan melelehlah keringat hingga ke telinga mereka ".(Baihaqi). Rosulullah saw bersabda: "Apabila hari kiamat tiba, matahari didekatkan ke manusia hingga jarak satu atau dua mile. Matahari itu akan membakar hingga keringat bercucuran sesuai amal mereka ketika hidup di dunia. Ada yang sampai ke kedua bahunya, ada yang sampai ke kedua pinggangnya dan ada pula yang menjadi kendalinya". (Muslim). Tentang ukuran hari akhirat, Nabi menjelaskan: "Satu hari di akhirat sama dengan 50 tahun masa dunia. Sahabat bertanya: Alangkah panjang hari itu. Nabi Menjawap: "Demi Allah, akan diringankan bagi orang Mukmin hingga lebih ringan dari mengerjakan sholat Fardhu". (Ahmad)

           Adapun orang yang berdosa besar dan menyombongkan diri, akan dikumpulkan seperti benih dimakan ulat, dari tiap-tiap tempat mereka akan dibawa ke penjara neraka jahanam. Mereka dijilat api dan minuman mereka adalah lumpur berbau busuk. Nabi saw bersabda: "Orang-orang sombong pada hari kiamat akan dikumpukan seperti biji-bijian dimakan ulat, dari setiap tempat mereka digiring menuju penjara neraka yang disebut Bulis. Mereka dikelilingi api dan minumanya dari debu neraka berlumpur". (Nasa'i dan Trmidzi).

          Pada hari itu, manusia amat ketakutan dan sangat kehausan karena terik matahari. Mereka tak akan mendapat minuman setetes pun untuk membasahi kerongkongan, kecuali orang beriman yang akan mendapatkanya dari telaga Nabi saw yang bernama "Al-Kautsar" sebagai hadiah syafaat dari Rosulullah saw.

          Setelah dikumpulkan di Padang Mahsyar, manusia dihisap sesuai amal perbuatanya selama di dunia dan akan digerakkan menuju jembatan yang sangat suram, dalam dan mengerikan: jembatan Sirotol mustaqim. Ketika melewatinya, ada yang selamat dan banyak pula yang berjatuhan ke dalam gaung neraka.

          Marilah siapkan bekal kita agar di padang Mahsyar kelak menjadi penerima anugerah berupa syafaat Rosulullah saw. Dengan begitu, akan memudahkan jalan menuju ke surga. Wallahu a' lam.




" Bismillaahil ladhi la yadhrru ma'asmihi syaiun fil ardhi wala fis samaai wa huwas samii'ul bashiir"
{ Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu yan membahayakan di bumi dan langit jika (menyebut) nama-Nya dan Dia-lah Szat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat }