Selasa, 23 Oktober 2012

Mendasyatkan Diri dengan Masalah Hidup




            Janganlah sekali-kali mengandai-andai, karena fikiran ini akan membuat kita tambah menderita.  lebih baik nikmati saja setiap episode persoalan yang datang. Kalau kita hendak makan , lantas lauknya yang ada hanya sambal, maka jangan membayangkan sambal goreng ati, gepuk, atau rendang.  Karena, ini hanya akan membuat kita semakin stress dan hilang selera makan. Sudah ini saja yang kita santap, sehingga insya Allah akan terasa lebih nikmat ketimbang membayangkan apa yang tidak ada. Ketahuialh, timbulnya kesengsaraan sering kali karena kita suka berandai-andai.
           Orang yang suka meyakini dan menjalani episode demi episode persoalan dengan baik dan penuh ketenangan,  niscahya akan mendapat keberuntungan.  Betapa tidak!  Karena Allah akan menanamkan keyakinan dalam hatinya, bahwa semua itu tidak akan menghancurkan diri, kecuali akan mengangkat kemuliaan.
           Oleh karena itu, barang siapa yang ridha terhadap ketentuaan Allah, maka Allah pun akan ridha kepadanya.  Kalau ada air tertumpah di tanah, maka orang yang bodoh adalah yang menyesali dan menangisi air yang tertumpah tersebut.  Padahal sumua itu tidak ada gunanya.  Bukankah lebih baik mencari air yang baru saja?
            Jadi,  tergantung pada kreatifitas kita dalam menyelesaikan suatu masalah.  Aneka masalah yang kita hadapi akan menambah mutu kita jauh lebih tingi bila kita mampu secara kreatif dalam mengatasinya.
Nah, di sini justru masalahnya.  Kebanyakan orang tidak memiliki kreatifitas berfikir yang bagus dalam hal ini.  Ketika terlontar perkataan yang penghinaan dari seseorang, maka yang terfikir dan terucap dari mulut kita pun penghinaan serupa, yang bernada pembalasan.  Akibatnya, tidak jarang terjadi perkelahian tanpa sebab yang bisa dipertangung jawabkan.
               Kita memang sering malas untuk berfikir, mengembangkan daya pikir dalam mengahadapi masalah.  Cenderung ingin terburu-buru dan ingin cepat beres.  Padahal tidak seharusnya begitu.  Hendaknya setiap masalah kita olah dan kita hadapi dengan kreatif, karena setiap persoalan itu justru akan membuat kita semakin bermutu jika kita tahu ilmunya.

                Adakah kalau orang yang menghina lantas kita otomatis menjadi hina.  Ketahuilah, tak akan pernah rusak kemuliaan kita karena penghinaan orang lain.  Bukankah yang mengangkat dan menjatuhkan kemualiaan seseorang itu hanya Allah?  Kendati orang lain mati-matian menjatuhnkan dan menghina kita, tetapi kalau derajat kita telah diangkat oleh Allah, siapa yang bisa menjatuhkannya?
                Sekali lagi, tidak ada alasan untuk merasa serba takut dalam mengahadapi apa yang sedang dan akan terjadi. Karena, apapun yang terbentuk dalam fikiran kita akan terefleksi dalam kehidupan nyata.  Sekali kita memandang salah atau berat suatu persolan semakin menyusahkan dan memberatkan.
                Seberat apapun persoalan yang menimpa kita, hendaknya kita sadari, inilah memang kadar persoalan yang layak kita hadapi selama ini. Ingatlah, semakin berat suatu ujian, semakin menunjukkan di mana posisi derajat kita saat ini
                Bagi seseorang yang disukai Allah, tatkala ditimpa  suatu persoalan, maka dibukakan hikmah untuknya, tergantung tingkat kesalehannya.  Semakin tinggi tingkat kesalehan seseorang maka semakin cepat pintu hikmah dibukakan.
                 Adapun cirinya adalah ia selalu meresa bahagia  dan mampu menikmati musibah yang tengah menimpa.  Saat musibah datang, hatinya langsung berujar,  "Inilah musibah yang akan mengangkat derajatku."   Semakin orang bisa merasakan nikmat dari musibah yang ada, itu berarti dia akan diselimuti oleh Allah dalam lautan nikmat, apapun yang terjadi.   Wallaahu a'lam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar