Jumat, 11 Mei 2012

Misteri Shalat 'Ashar

           Dalam surat al-Ashr tersebut, Allah SWT bersumpah: "Wal'Ashr. Demi'Ashr (waktu'ashar)". "Waw qasam" (huruf sumpah) dalam surat tersebut dipergunakan untuk mencengkeram perhatian pendengar. Alangkah dahsyatnya waktu. Peredaran waktu akan meletakkan manusia dalam kerugian. Waktu akan menghanguskan manusia. Kecuali mereka yang mengisi waktu itu dengan kehidupan yang bermakna; yakni kehidupan yang berisi iman, amal saleh, dan bekerja sama dalam menegakkan kebenaran dan kesabaran.
          
          Kata 'ashr terambil dari akar kata yang berarti "memeras atau menekan sekuat tenaga sehingga bagian yang terdalam dari suatu dapt keluar dan tampak permukaan. atau bisa pula berarti memeras sesuatu sehingga tidak ada lagi ada yang tersisa dari benda yang diperas tersebut. Kata 'ashr diartikan sebagai "suatu saat ketika menjelang matahari terbenam", "apakah yang telah engkau kerjakan dari sejak matahari bersinar sampai kini menjelang matahari tenggelam? sungguh rugilah dirimu apabila tidak mengisinya dengan gerak dan manfaat.
 
         Matahari ketika akan tenggelam sering kali membawa suasana dan warna indah di angkasa. sampai-sampai banyak orang terlena oleh keindahannya. Sementara mereka tidak menyadari matahari akan tenggelam dan kegelapanpun mulai menyelimutiya. Kecuali orang yang sadar dan telah mempersiapkan diri dengan 'lentera' untuk menerangi ketika malam tiba. Banyak diantara kita yang terlena oleh gemerlapnya dunia, sementara kita tidak sadar semua itu akan segera berakhir. Ajal menjemput.

         Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan bersunguh-sunguh belajar jujur mengenal diri sendiri dengan tafakur terutama setelah ashar. Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa yang terlambat melakukan sembahyang 'ashar seolah-olah keluarga dan hartanya akan dihilangkan dari padanya", dan Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa menunaikan solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk surga. Yang dimaksut dua waktu yang dingin adalah shalat subuh dan 'ashar.





" Maa faataka al-yaumu min al-rizqi yurjaa ghadaan 'auwdatuhu wa maa faataka min al-'umuri laayurjaa raj'atuhu"

{ Rejeki yang kan perolehanya berlalu hari ini masih dapat diharapkan perolehanya hari esok, tetepi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok}






1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ya Allah..,sering ndak sholat Ashar aku.. T_T

Posting Komentar