Minggu, 06 Januari 2013

Surat Al Fatihah (Obat Untuk Semua Penyakit)




                   Hati harus disucikan terlebih dahulu. Hati kita suci jika kelakuan kita baik dan tidak tercela. Sehingga tazkiyah datang terlebih dahulu sebelum al-ihsaan.
Para sahabat Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan dan mereka lelah dan lapar, dan pada saat itu hari sudah menjelang malam. Mereka sampai di suatu perkampungan yang bukan muslim. Mereka menyembah berhala, namun orang Arab terkenal dengan keramah tamahannya, oleh karena itu para sahabat mengharapkan keramah-tamahan, namun mereka tidak di hargai karena suku di kampung itu tidak  menyukai Ad Diin Al Islam yang baru tersiar di Arabia. Para sahabat akhirnya bermalam di luar perkampungan itu, karena tidak diijinkan untuk bermalam di dalam. Di malam hari, kepala suku perkampungan itu di gigit ular berbisa.
                  Dan mereka tidak bisa menyembuhkannya. Kepala suku itu akan mati besok pagi. Mereka akhirnya mendatangi para sahabat Nabi dan meminta mereka untuk menyembuhkannya.
"Apakah kalian memiliki sesuatu untuk menyembuhkan kepala suku kami yang digigit ular berbisa?"
Para sahabat menjawab, "Karena kalian memperlakukan kami dengan bruruk, kalian harus membayar jika kami dapat menyembuhkan kepala suku kalian."
Mereka bertanya, "Berapa?"
Sahabat menjawab, "30 ekor domba."
Mereka menyetujuinya. Salah seorang sahabat mendatangi kepala suku dan membacakan Surat Al Fatihah, dia meniup kepala suku itu yang akhirnya sembuh.

                 Lalu mereka membawa 30 ekor domba itu dan membawa ke Madinah, dan langsung bertanya pada Nabi, "Ya Rasul Allah SWT! ini yang terjadi, bolehkah kami mengambil domba-domba itu".
Nabi berkata, "Ya! kalian boleh mengambil domba-domba itu karena orang membayar untuk segala pekerjaan, ya seperti kalian lakukan.
"Nabi berlanjut dan mengatakan bahwa di dalam Suratul Al Fatihah, mohon perhatikan, ada obat untuk semua penyakit.
                 Jadi, Suratul Fatihah bukan saja Fatihahtul Kitab, bukan hanya pembuka Al Qur`an, namun membuka lebih dari Al Qur`an itu sendiri. Al Fatihah membuka pintu nur-nya Allah SWT.  Bagaimana Al Fatihah dapat membuka pintu nur-nya Allah SWT? Jika Al Fatihah adalah obat dari segala macam penyakit, maka secara logika Allah SWT, secara langsung menyembuhkan penyakit itu. Bukan rumah sakit, dan tentunya bukan dokter, hanya Allah SWT yang dapat menyembuhkan. Jadi jika Suratul Fatihah sampai di hadapan Allah SWT, maka suratul Al Fatihah dapat membuka pintu doa untuk dapat sampai di hadapan Allah SWT. Sehingga penyakit apapun dapat di sembuhkan.

Ingat, ini adalah Surah Al Fatihah, yang artinya: "that which open", dalam bahasa Indonesia "yang dapat membuka".Bagaimana dapat membuka? Membuka jalan kepada Allah SWT?

Allah SWT berfirman:
Dia yang menciptakan untuk kamu (sehingga kamu dapat mengunakannya) apapun yang terdapat di bumi (apapun semuanya). QS. Al_Baqoroh: 29
Kemudian Allah SWT, mengalihkan perhatian-Nya ke langit. Dan Dia membuat langit ini, tujuh samawaat. Setelah menyelesaikan membuat tujuh samawaat, sehingga diantara dunia ini dengan `arsy-nya Allah SWT terdapat tujuh samawaat.

Allah SWT kemudian melanjutkan menyatakan:
Allah SWT tidak berkata kabiir; namun Dia berkata; `Aku lakukan ini, sehingga dalam ciptaanKu ini ada jalan menuju ilmu. Sehingga dari bumi ke `arsy ada 7 samawaat yang penuh dengan nur, karena dalam Surah An Nur, ayat 35 Allah SWT, meyatakan: Allah SWT melebihi semua cahaya di bumi dan di samawaat. Sehingga ketujuh samawaat berisi penuh akan nur. 
Dan bukankah Allah SWT, menyatakan hal ini di Surah Al Hijr, ayat 87: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur`an yang agung.

                    Yang selalu dibaca berulang-ulang, Nabi Muhammad SAW, memberitahu bahwa ayat yang di ulang-ulang ini adalah Suratul Fatihah. Lalu mengapa Nabi Muhammad SAW, membaca ayat demi ayat denga terpisah (dengan jeda) setiap membaca Suratul Fatihah? Ini adalah 7 ayat, dan ada 7, 7 samawaat sehingga Al fatihah bukan saja fatihahtul kitaab namun juga sebagai fatihahtus samawaat. Setiap ayat dari Al Fatihah membuka satu sam`a dan akhir Suratul Fatihah ketika mengucapkan Aamiin.
                    Ketika Al Fatihah datang di awal shalat, di awal rakaat dan kita membacakannya ayat demi ayat dengan penuh kesadaran, inilah piskologi jalan Allah SWT, dimana bacaan kita naik ke samawaat. Kita berkonsentrasi dalam setiap ayat Al Fatihah, menaikan Suratul Fatihah ke samawaat, dimana ketika mengucap Aamiin, kita sudah sampai di `arsy.


Sumber: Mutiara Amaly (Menembus Hijab)





Tanda-tanda Ajal sudah dekat




              Sebagian Para Nabi berkata kepada Malikat pencabut nyawa. "Tidakkah Kau memberikan aba-aba atau peringatan kepada manusia bahwa kau datang sebagai malikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?"
Malaikat itu menjawab, "Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, pengliatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: "Bukankah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakir, setelah ini tidak akan datang peringatana lainnya." (HR imam qurthubi)

               Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malikat maut yang mempunyai dua mata di wajahnya dan dua lagi di tengkuknya. "Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kamu lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal di waktu yang sama, yang satu berada di ujung timur, yang satu berada di ujung barat, serta di tempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor binatang melata pun akan mati?"
              Malikat pencabut nyawa berkata: "Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku." (HR Abu Nu`aim)
              Rasulullah SAW memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu: "Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kalian betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti."
               Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. "Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah jadi mayat?"
Rasulullah menjawab. "Demi Tuhan yang mengutus ku dengan kebenaran, kalian memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab" (HR Bukhari Muslim)



Sumber: Mutiara Amaly (Menembus Hijab)




Bahaya Dajjal




                 Bahaya Dajjal telah diingatkan oleh baginda Nabi dalam banyak hadits, bahkan para Nabi yang terdahulu juga tidak pernah lupa untuk mengingatkan imatmereka tentang fitnah Dajjal ini. Diantaranya melalui hadits Sahih berikut:
"Aku sungguh-sungguh berwasiat agar kamu semua berhati-hati terhadapnya. Tidak ada seorang nabi pun yang tidak memperingatkan kaumnya tentang bahaya Dajjal, namun aku akan memberitahu kalian tentang sesuatu yang tidak pernah diberitahu oleh seorang nabi pun sebelumku kepada kaumnya yaitu bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya dan Allah itu tidaklah buta sebelah matanya. (HR. Bukhari)

                 Perhatikan bagaimana Rasululah dan para Nabi yang terdahulu sangat dalam kebimbangan terhadap finah Dajjal.  Ini mewujudkan bahwa fitnah yang akan dibawanya bukan sembarangan. Pastinya bukan fitnah `straight forward` yang mampu dihindari dengan mudah oleh setiap Muslim yang berhadapan dengannya.
                Jangan sesekali kita merasa bahwa kita mampu untuk barhadapan dengan kejahatan fitnah yang dibawanya. Bahkan, baginda Nabi, mewasiatkan agar kita sedaya upaya menjauhkan diri darinya, karena fitnah yang dibawa olehnya bisa menjadikan iman tercabut!
                "Siapa yang mendengar Dajjal hendaklah dia menjauhinya. Demi Allah, ada seorang lelaki yang datang kepadanya dengan penuh yakin dirinya sebagai seorang mukmin namun ternyata akhirnya lelaki itu kemudian menjadi pengikut Dajjal karena tertupi daya yang dilakukannya." (hadis riwayat Ahmad dan Abu Daud)
                Benteng kita yang paling utama pastinya adalah ILMU, IMAN,dan TAQWA, namun dalam kedaan yang punya iman lemah seperti hari ini, adalah lebih utama kita berdoa kepada Allah supaya dijauhkan dari fitnah ini,
"Apabila seseorang dari kamu telah bertasyahud maka hendaklah dia membaca doa meohon perlindungan Allah dari empat perkara yaitu ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari azab Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah hidup dan selepas mati dan dari kejahatan fitnah al-masih Dajjal."  (hadis riwayat Muslim)
Semoga kita dan anak cucu kita tidak termasuk dalam golongan yang bertemu dan terpedaya dengannya. Aamiin.



Sumber: Mutiara Amaly (Menembus Hujab)



Faedah Surat Al-Kahfi




 "Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum`at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dan Baitul`atiq." (Sunan Ad-Darimi, no 3273, Al-Nasai)

"Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum`at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum`at."  (HR.Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249.  Ibnu Hajar mengomentari hadist ini dalam Takhrij al-Adzkar, "Hadis hasan. "Beliau menyatakan bahwa hadist ini adalah hadist paling kuat tentang surat Al-Kahfi.)

"Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum`at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jum`at."
(Al-Mundziri berkata: hadist ini diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al-Tarhib: 1/298.)

                  Dalil yang menjadikan umat muslim dianjurkan membaca surat Al-Kahfi pada terbenamnya matahari pada hari kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum`at.
Di era zaman yang penuh fitnah ini saat ini betapa pentingnya dan faedah membaca surat Al-Kahfi, karena setiap nabi dari nabi Adam Alaihissalam sampai Rasulullah selalu memperingatkan kepada umatnya akan bahaya fitnaj dajjal.
                  Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu`anhu mengatakan: Nabi shallallahu`alaihi wa sallam berdiri dan berkata pada umatnya, setelah memuji Allah yang Maha Agung Terpuji. Beliau bersabda mengenai Dajjal, "Aku memperingatkan kalian dari dia, tak seorang nabi pun yang tidak memperingatkan umatnya dari dia. Bahkan nabi Nuh telah memperingatkan umatnya dari dia. Tapi aku akan mengabarkan sesuatu yang belum pernah disampaikan oleh Nabi manapun sebelum aku:  "Hendaklah kalian tau bahwa Dajjal itu bermata satu, dan Allah tidak bermata satu" (HR. Muslim)
                  Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam memperingatkan umatnya untuk membaca surat Al-Kahfi  pada hari Jum`at agara terhindar dari fitnah yang paling besar yaitu fitnah Dajjal.
"Barang siapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jum`at, maka dajjal tidak bisa menguasainya atau memudaratkannya" (HR. Baihaqi)
                  Imam Nawawi berkata, "Sebabnya, karena pada awal-awal surat Al-Kahfi itu terdapat/berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:  "Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?..."(QS. Al-Kahfi"102)



Sumber: Mutiara Amaly  (Menembus Hijab)