Sabtu, 19 Mei 2012

Awas.. Panci Dosa


Alkisah, ada seorang ilmuwan ingin mengadakan eksperimen. Untuk itu ia harus merebuas seekor katak hidup-hidup. Ia pun menyiapkan nya. Diambilnya sebuah panci, diisi dengan air secukupnya lalu diletakkan diatas tungku. Dengan sabar ia menunggu air hingga mendidih. Air pun mendidih lalu diambilah si katak malang, lalu dimasukanlah katak tersebut ke air yang tengah mendidih tersebut.

Namun apa yang terjadi? Si katak yang merasakan suhu yang tengah berubah drastis kontan sigap. Ia kaget, ia tanggap, katak pun kontan melompat keluar dari panci. Si katak kali ini selamat.

Si ilmuwan yang gagal dengan percobaan pertamanya tak kehilangan akal. Kali ini ia menyiapkannya dengan cara yang berbeda. Diambilnya lagi panci yang lain, dan sama seperti sebelumnya, ia isi dengan air lalu diletakan  ke atas tungku. Namun sebelum ia menyalakan tungkunya, dengan kondisi air yang masih dingin, ia masukkkan katak ke dalam panci. Si katak yang memang biasa dengan air, pun merasa nyaman-nyaman saja dengan kondidi ini, toh hitung-hitung mandi berendam. Si ilmuwan pun menyalakan tungkunya, namun kali ini apainya kecil saja agar air tik cepat mendidih.

Perlahan namun pasti air dalam panci pun menjadi kian hangat. Namun si katak masih nyaman-nyaman saja, "sekalian mandi air hangat" begitu pikirnya. Namun air pun kian menghangat, dan menghangat, si katak masih merasa nyaman dan aman. Hingga satu titik, ketika air sudah mulai sangat panas, kali ini si katak sudah tidak tahan, ia mencoba melompat. Namun sayang, kali ini ia tak bisa. Air sudah terlalu panas dan si katak pun mati, terebus bersama air panas tersebut.

***
Sadar atau tidak, adakalanya kita menemukan orang-orangyang menjadi katak ini. Atau jika mau jujur bercermin, boleh jadi kita-lah katak tersebut. Ketika seorang shalih di ajak bermaksiat terang-terangan sudah pasti ia akan menolak. Namun syaithan sungguh cerdas, alih-alih langsung terang-terangan, setan akan mendekatinya dengan perlahan-lahan, membuainya hingga terasa aman, nyaman menjadi kebiasaan, hingga akhirnya yang ada hanya penyesalan. Sadar atau tidak, si shalih telah beradaptasi dengan kemaksiatan.

Jika api besar dan air mendidih adalah dosa besar, maka api kecil adalah dosa-dosa kecil yang kita biarkan, yang kita anggap biasa, lumrah, wajar atau bahkan kita merasa nyaman-nyaman saja denganya. Sebagaimana air hangat yang melenakan, pelan namun pasti dosa kecil kian memanaskan kita hingga suhu yang membinasakan.

Terlebih manusia sering meremehkan hal-hal yang ada embel-embelnya "kecil", batu kecil uang kecil, anak kecil dan termasuk pula dosa kecil. Sehingga tek jarang kita pun tak ambil pusing dengan dosa-dosa kecil yang kita perbuat. Jangankan taubat, istigfar pun seolah tak sempat. Kita merasa aman, kita nyaman, padahal ini strategi jitu syaithan yang menyesatkan.

Maka benarlah Rosulullah yang mengajak kita unruk mewaspadai dosa-dosa kecil. Dalam sebuah hadist riwayat Ahmad Rosulullah bersabda, "Hati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil. Hal itu tidak ubahnya sekelompok orang yang turun ke sebuah lereng gunung. Mereka masing-masing membawa sebatang ranting kayu sehingga dengan ranting-ranting kayu itu bisa mereka masak roti. Dosa-dosa kecil kapan saja di lakukan oleh seseorang ai akan menjadi celaka".

Karena memang dosa kecil yang dibiarkan ibarat titik kecil yang ditoreh di atas kertas. Satu titik memang tak ada apa-apanya dibandingkan luasnya putih kertas. Namun jika ditoreh berkali-kali, dan berulang kali, tanpa henti, tanpa pernah kita menghapusnya , pada akhirnya kita pun merasa asing dengan warna putih kertas semula. Maka liat , apa yang kita anggap sepele, satu titik hitam di kertas putih. namun jika diteruskan maka putihnya kertas kan berubah menjadi hitam. Inilah cara cerdas syaithan.

Tak diajaknya soerang muslim untuk langsung murtad. Dihembuskanya sedikit demi sedikit apa yang menarik hatinya, bisa lawan jenis, jabatan, kedudukn, harta, atau hal-hal non materi seperti jaminan, kebebasan ataupun kemenangan. Dibuatlah sedikit demi sedikit apa yang bertentangan dengan agama menjadi indah, dan kita pun terpesona dengan nya. Dan begitulah cara syaithan menyesatkan anak adam



Selasa, 15 Mei 2012

Jangan Telena Gemerlap Dunia


    Rosulullah saw pernah berpesan kepada para sahabatnya, "aku adalah musafir yang berjalan menuju suatu tempat. Maka siapa yang mengikuti bekas-bekas jalanku, niscahya ia akan sampai pada tempatku dan berkumpul bersamaku". Hadis ini sarat sekali dengan filosofi.

  Rosullulah , beliau juga adalah musafir yang berkelana. Kini beliau sudah sampai pada  tujuanya. Beliau meningalkan jejak. Maka siapa yang mengikuti jejak langkah beliau, ia akan sampai pada suatu tempat bersama Rosulullah.

  Bukankah dulu Rosul orang yang kaya raya saat bersama Khadijah? Namun beliau tidak terlena dengan kekayaan itu, hingga kemudian beliau tetap melanjutkan perjalananya yang akhirnya beliau sampai pada posko keterhinaan. Namun meski beliau menjadi manusia yang penuh dengan cacian dan makian pada saat menyebarkan agama., beliau tidak lantas patah arang dan putus asa. Beliau terus terus melangkah meninggalkan posko itu hingga akhirnya sampai pada posko kemuliaan dan kedigjayaan.

   Karena semua adalah makluk Allah, maka bertemanlah dengan mereka, tapi jangan bersahabat. Sebap ketika seseorang telah bersahabat, mka ia akan menyatu dengan sahabatnya itu. Berteman dengan kekayaan, merupakan kenikmatan agar manusia bisa mengenali maknanya. Dan berteman dengan penderitaan, merupakan pelajaran, agar manusia bisa menyelami hikmahnya. Namun ketika manusia bersahabat dengan kekayaan, hanya akan membuat manusia itu hancur, luluh lantah, tatkala kemiskinan menghampirinya. Begitu pula jika bersahabat dengan penderitaan, maka manusia tak akan bangkit dari keterpurukanya.

  Sesungguhnya apa yang tampak oleh mata, ia akan hancur dimakan usia. Namun segala yang tak terlihat, akan abadi selamanya. Oleh karenanya, jangan pernah meletakkan sesuatu yang terlihat oleh mata di dalam hati. Karena nantinya ia akan mengores, melukai dan akhirnya membusukkan hati itu. Intinya, jangan pernah terlena dengan keadaan dan kondisi apapun. Teruslah melangkah. Tinggalkan posko yang ada di dunia, jika ingin lekas sampai pada perhentian akhir yang menawan. Sebab semua yang ada di dunia adalah fatamorgana. Ada, namun sebetulnya tiada. Ketiadaan itu akan nyata. Cepat atau lambat.

  Teruslah berjalan menuju puncak sejati. Namun awas, di atas puncak tertinggi, yang nampak malah jurang terjal. Maka berhati-hatilah! Sedikit saja lengah, akan terperosok ke dalamnya. Atau buatlah diri setenang mungkin, agar dapat mengontrol setiap langkah. Ingatlah! Tidak akan ditemukan ketenangan, selain memperbanyak dzikir  kepada Allah SWT.



Senin, 14 Mei 2012

Hati-hati Jaga Si Hati


     Si hati jelita dengan kelurusan niat dan kesyukuran, tentunya menampakan sikap dan perilaku rendah hati dan ketulusan seseorang dalam menjalani detik-detik hidupnya.Wajah pun sumringah bahagia. Sedangkan hati yang dengki, iri, hingga berjibunya penyakit hati, maka sikap yang tamak adalah rakus, tamak, doyan mengadu-domba, menebar fitnah, mencari celah' kemudian mencapai tujuan' dengan jalan apapun, berkhianat serta kesulitan untuk tersenyum.

    Sebagaimana wasiat baginda Rosulullah saw, "..Ketahuilah, bahwa setiap raja memiliki daerah terlarang. Ketahuilah, bahwa daerah terlarang Allah adalah hal-hal yang diharamkan. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal darah), jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati". (HR. Bukhari dan Muslim).

   "Ada secuil catatan tentang si hati..
Bilangan tahun adalah seperti pohon, bulan adalah dahanya,
Hari-hari merupakan cabang-cabangnya, jam adalah daunya,
Dan nafas ibarat buahnya
Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk taat kepada Allah,
Maka buah pohon itu akan baik, lezat dan murni manisnya
 
Siapa pun yang nafasnya digunakan untuk mendurhakai Allah
Tentu buahnya akan jahat, busuk dan jelek
Waktu panen adalah pada hari kiamat
Yang pada saat itu buah akan ditampilkan, apakah itu manis atau asam
Ketulusan dan Tauhid adalah pohon dalam hati
Cabang-cabangnya adalah perbuatan, Dan buahnya adalah kenikmatan hidup selama ini
Kehidupan duniawi dan kebahagiaan abadi di akhirat

 Buah tauhid dan ketulusan dalam kehidupan dunia adalah sama
Allah limpahkan berkah kepada hamba-Nya nan iklas
Balasan kebaikan berlipat ganda
Kemusrikan, kebohongan, dan kemunafikan juga pohon dalam hati
Buahnya adalah selama hidup tak tentram
Diliputi rasa takut, tertekan, kesedihan, dan sesak dalam dada

  Kegelapan hati, dan di akhirat menelan az- zaqqum jua siksaan pemanen
allah ta'ala menyebutkan dua pohon tersebut dalam ayat-ayat cinta-Nya surah Ibrahim"
"Ya Allah, yang selalu membolak-balikkan hati, mantapkanlah hati kami dalam agama-Mu, Amin".
Wallahu a'lam bishshawab.




Malu tapi Bukan Malu-Malu Kucing


   Sahabat, dalam putaran waktu yang terus bergulir tak kenal lelah. Dalam sempurnanya gulita yang akan beralih menuju benderang. Marilah sejenak heningkan diri! Lihatlah 'seonggok darah' yang menentukan seluruh episode dalam panggung sandiwara kehidupan dunia. Tengoklah ke dalam 'samudra tak bertepi' yang dapat mengantar manusia menembus tujuh lapis langit kemuliaan dan mensejajarkan diri dengan para malaikat, atau menjatuhkan manusia dalam lembah kenistaan sehingga lebih rendah dari binatang paling hina.

  Semak dan dengarkan bisikan lirihnya. Adakah ia mengutarakan rasa bangga saat berbukti dosa dirangkai? Perhatikan juga dengan seksama perubahan ujudnya. Adakah ia hitam pekat atau bersinar terang?
Sahabat, saat kita mendengarkan bisikan lirihnya, 'aku malu telah berbuat dosa. Aku malu telah berlaku nista. Dan aku malu telah bersikap hina'. Lantas, kita menyaksikan rupanya bersinar cerah. Yakinlah, bahwa diri ini berarti mengakui Allah senantiasa mengawasi dengan " Kamera ilahiah" yang setitik pasirpun tak akn mungkin luput dari pantauan. Ketahuilah  bahwa" kamera super power" melekat dalam diri dan keseharian kita. Tak hanya ucapan atau perbuatan, bahkan yang terbesit di hatipun telah diketahui. Yakinlah bahwa dalam diri ini masih bersemayam setitik keimanan kepada ilahi.

   Sahabat, mari tundukkan kepala sebagai bentuk rasa malu. Kita mungkin sering merasa malu, tapi malu-malu kucing. Karena itu, pertebal rasa malu mulai sekarang. Malu dengan sebenar-benar malu dan tidak menjadikan diri ini sebagai orang yang tak tau malu. Sebab bukankah malu itu merupakan keping puzzle yang melengkapi keimanan seseorang?

  "Orang yang malu karena Allah dengan sepenuh malu hendaklah menjaga kepalanya dari isinya, memelihara perut dan segala dan segala yang dimakan nya, selalu ingat akan kematian dan apa yang terjadi didalamnya. Siapa yang menginginkan akhirat, maka tinggalkan perhiasan dunia. Maka yang melakukan semua itu, berarti ia telah malu kepada Allah dengan sepenuh malu ". (HR. Ahmad, Tarmudzi dan Hakim)
Mungkin hati ini akan tertunduk malu atas semua dosa, alfa dan khilaf yang selama ini telah kita lakukan?




Hukum Berzina


      1. Dalam pandangan islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikategorikan hukuman hudud. Yakni sejenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT, sehingga tidak ada seorangpun yang berhak memaafkan kemaksiatan tersebuat, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan Qs. an-Nuur (24): 2, pelaku perzina, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid (cambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku pezina itu sudah muhson (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadist Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam.

    2. Yang miliki hak untuk menerapkan hukuman tersebut hanya khalifah (kepala negara khalifah islamiyyah) atau orang-orang yang ditugasi olehnya. Jika sekarang tidaka ada khalifah, yang dilakukan bukan menghukum pelaku perzinaan itu, namun harus berjuang menegakkan Daulah Khalifah terlebih dahulu.

    3. Yang berhak memutuskan perkara-perkara pelangaran hukum adalah qadhi (hakim) dalam mahkamah (pengadilan). Tentu saja, dalam memutuskan perkara tersebuat qodhi itu harus merujuk dan mengacu kepada ketetapan syara'. Yang harus dilakukan pertama kali oleh qadhi adalah melakukan pembuktian: benarkah pelangaran hukum itu benar-benar telah  terjadi. Dalam islam, ada empat hal yang dapat dijadikan bukti, yakni (1) saksi, (2) sumpah, (3) pengakuan, (4) dokument atau bukti tulisan. Dalam kasus perzinaan, pembuktian perzinaan ada dua , yakni saksi yang berjumlah empat orang dan pengakuan pelaku. Tentang kesaksian empat orang, didasarkan Qs. an-Nuur (24): 4.

     Sedangkan pengakuan pelaku, didasarkan beberapa hadis Nabi saw. Ma'is bin al-Aslami, sahabat Rosulullah saw dan seorang wanita dari al- Ghamidiyyah dijatuhi hukuman rajam ketika keduanya mengaku telah berzina. Disamping kedua bukti tersebut, berdasarkan Qs. an-Nuur: 6-10, ada hukuman khusus bagi suami yang menuduh istrinya berzina. Menurut ketetapan ayat tersebut seorang suami yang menuduh istrinya berzina sementara ia tidak dapat mendatangkan empat orang saksi, ia dapat mengunakan sumpah sebagai buktinya. Jika ia berani bersumpah sebanyak empat kali yang menyatakan bahwa dia termasuk orang-orang yang benar, dan sumpah ke lima menyatakan bahwa laknat Allah SWT atas dirinya, jika ia termasuk yang berdusta, maka ucapan sumpah itu dapat mengharuskan istrinya di jatuhi hukuman rajam.

   Namun demikian, jika istrinya juga berani bersumpah sebanyak empat kali yang isinya bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan pada sumpah ke lima ia menyatakan bahwa laknat Allah SWT atas dirinya jika suaminya termasuk orang-orang yang benar, dapat menghindarkan dirinya dari hukuman rajam. Jika ini terjadi, keduanya dipisahkan dari setatus suami istri, dan tidak boleh menikah selamanya. Inilah yang dikenal dengan li'an.

    4. Karena syaratnya harus ada empat orang saksi, seseorang tidak dapat di jatuhi hukuman. Pengakuan dari salah satu pihak tidak dapat menyeret pihak lainnya untuk dihukum. Dalam satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah diceritakan bahwa ada seorang budak laki-laki yang masih bujang mengaku telah berzina dengan tuanya perempuan. Kepada dia, Rosulullha menetapkan hukuman seratus cambukan dan diasingkan selama saatu tahun. Namun demikian Rosulullah saw tidak secara otomatis juga menghukum wanitanya. Rosulullah saw memerintah Unais (salah seorang sahabat) untuk menemui wanita tersebut, jika ia mengaku baru ia diterapkan hukuman rajam (lihat Bulugh al-Maram bab Hudud). Hasil visum dokter juga tidak dapat dijadikan sebagai bukti perbuatan zina. Hasil visum itu dapat dijadikan sebagai petunjuk saja.

    5. Tuduhan perzinaan harus dapat dibuktikan dengan bukti-bukti di atas. Tidak boleh menuduh seseorang melakukan zina, tanpa dapat mendatangkan empat orang saksi.

    6. Berzina termasuk perbuatan kriminal yang harus dihukum. Jenis hukumanya hanya ada dua, yakni jilid dan rajam. Bagi  pezina ghaoiru muhson (belum  menikah) yang dijatuhi hukuman jilid, bisa saja mereka dinikahkan setelah menjalani hukuman. Al-Qur'an dalam Qs. an-Nuur (24):3 memberikan kebolehan bagi pezina untuk menikah dengan sesama pezina. Tentu saja, ini berbeda dengan pezina muhson yang dijatuhi hukuman rajam hingga mati, kesempatan untuk menikah bisa dikatakan hampir tidak ada.
   





Minggu, 13 Mei 2012

Manfaat Berpuasa


   Berpuasa dari sisi sejarahnya telah dimulai sejak zaman nabiyullah Nuh as .... Salah satu diantaranya adalah puasa menurut nabiyullah Daud as.., dengan cara berpuasa satu hari dan berbuka di hari berikutnya.
   Puasa ala nabi Daud ranting (peringkat) tertinggi pahalanya di sisi Allah setelah puasa Ramadhan. karena miliki tingakt kesulitan luar biasa, untuk kapasitas nafsu manusia yang variatif. Maka puasa ini bisa mengantikan puasa wishol (pati geni Jawa) Artinya puasa yang tidak diselingi dengan berbuka, dan dilanjutkan sampai hari berikutnya.

   Nabi sendiri melakukanya, akan tetapi melarang pada sahabatnya untuk melakukan puasa wishol tersebut, karena dapat merusak fungsi angota tubuh di masa tua. Hal ini  menjadi khususiyah nabi Muhammad saw. Gambaran keagungan pahala puasa yang menyamai pahala jihad fi sabilillah. Karena puasa yang dilakukan dengan imanan wah tisaaban (mengharap ridlo Allah) dan dengan membacaayat-ayat Allah dan menunaikan ibadah sholat sunnah setiap harinya, hal ini yang  bisa menjadi pertimbangan agungnya amal tersebuat.

   Dalam sepuluh tahun terakir para ahli kedokteran telah mengumpulkan data-data laboratorium medis kedokteran yang menunjuki bahwa puasa dapat membantu untuk mengobati sebagian penuaan dini.Karena puasa tersebut menambah kinerja pemecah hormon (FSH) dan hormon latinah (LH) dan hormon prolaktin. Di sisi lain mendukung kinerja hormon testosteron pria, lebih lanjut membantu dalam pembentukan sperma.
  Jika seorang ibu hamil dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, bisa diprediksi adanya peningkatan keadaan janin ditinjau dari perubahan janin tersebut di bulan berikutnya.
   Denagn hadis nabawiy yang berbunyi " wa man lam yastathi' fa  'alaihi bisshoumi, fainnahu lahu wija"' (dan siapa yang tidak bisa nikah, maka sebaiknya dia berpuasa, karena puasa tersebut dapat membentenginya).

   Hadis tersebut kadang-kadang disalah artikan bahwa puasa melemahkan kekuatan jasmani, padahal nabi memotivasi para pemuda untuk berpuasa, seraya bertujuan agar mereka menyibukan diridengan ibadah, sehingga terhindar dari terlintasnya gerakan syahwat dalm pikiran mereka.

   Pembahasan ilmiah modern menunjukkan bahwa pengaruh syahwat (birahi) terhadap hormon lebih ringan dari pada pengaruh syahwat terhadap kinerja anggota badan yang lain. Dengan berpuasa, akan memiliki kecenderungan peningkatan pengaturan terhadap kinerja kelenjar di dalam tubuh.

Menetralisir Racun dan Memperpanjang Umur
Para peneliti meyakini bahwa puasa dapat meminimalisir pertumbuhan kangker dalam tubuh dan juga membunuh kanker sampai keakarnya. Sebagian yang lain meyakini bahwa puasa dapat memperpanjang umur. Artinya dengan puasa mengurangi kinerja anggota tubuh  secara berlebihan.

Bersahur
Bersahurlah karena di dalam sahur terdapat barokah. Juga disunnahkan di saat bersahur dan berbuka untuk makan kurma. Kurma miliki kandungan glukosa yan mempercepat pemulihan kemampuan tubuh setelah seharian tidak makan.






7 Indikator Kebahagiaan Dunia


   Suatu hari, Ibnu Abbas r.a ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rosulullah) bertanya mengenai apa yang dimaksut dengan kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas lalu menjawap kebahagiaan dunia memiliki 7 indikaator, yaitu:

  Pertama, hati yang selalu bersih bersyukur
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tida ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stres, inilah nikmat bagi hati yang suka bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apaun yang di berikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

   Kedua, pasangan hidup yang sholeh
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggung jawapan dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagia menjadi seorang istri bila miliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan miliki kesabaran luar biasa untuk melayani suaminya. Maka berbahagialah menjadi sorang suami yang miliki soerang pasangan yang sholehah. Begutu pula sebaliknya.

  Ketiga anak yang sholeh
Amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, sebab do'a anak yang sholeh kepada orang tuanya di jamin dikabulkan Allah. Maka berbahagialah bila kita miliki anak yang sholeh.


    Keempat, lingkungan yang kondusif untuk iman kita
Yang dimaksut lingkungan yang kondusif ialah kita boleh mengenal siapapun. Tetapi untuk menjadikanya sebagai sahabat karib, haruslah orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah hadisnya, Rosulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-oarng yang sholeh. Orang-orang sholeh yang akan mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah.


    Kelima, harta yang halal
Pradigma dalam islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangn dalam hidup.


     Keenam, semangat untuk memahami agama
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia bersemangat untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagu umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya. semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rosul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.


   Ketujuh, umur yang baroqah
Umur yang baroqah artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya di isi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan di isi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya.iapun cenderung kecewa dengan masa ketuanya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Tidak ada rasa takut untuk meningalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat hidup orang yang baroqah hidupnya.
Yang tentu akan membawa pada kebahagiaan di akhirat andai kita berupaya untuk mengapainya.









Aku Bangga Menjadi Wanita


       Allah memberikan perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan, dalam situasi apapun.
Wanita adalah tali penghubung antar keluarga, persendian angota bangsa, serta tempat mengalirnya darah umat yang dapat membangkitkan semangat hidup, dan gairah kerja. Wanita adalah tempat Allah Swt menitipkan segala arti keindahan yang memukau. Dengan kecantikan, keindahan dan kemanjaanya yang menawan, wanita menjadi tuan penguasa dan penakluk hati.

     Dia adalah teman yang jujur serta pendamping hidup pria dalam suka dan duka.Ketika seorang suami pulang menemui istrinya setelah selesai melaksanakan tugas, pikiranya masih sarat dengan beban hidup dan pahit getirnya.

      Seorang istri akan datang menyambutnya dengan belaian kasih sayang, serta menghadiahinya senyuman manisnya sebagai obat penawar yang mengiringi pandangan memikat, yang masuk menembus relung-relung hati suami, sehingga ia melupakan pahit getir yang dialami.

     Dapatkah kaum pria menemukan benteng tempat melindungi dirinya dari kecamuk perang, yang dipagarnya hancur berkeping keping karang karang bencana, serta yang dihadapinya wajah malam terlihat begitu indah dan menawan, seperti yang dapat mereka temukan pada wanita-wanita shaleh ketika mereka kembali utuk menikmati kedamaian hati disisinya dan mendengarkan tutur bahasanya yang menawan.

    Allah menciptakan bahu wanita agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur. Allah memberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Allah SWT memberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

     Allah memberikan perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun dan dalam situasi apapun, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

      Allah memberi wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebap, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Allah memberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.

     Walau seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Kemudian Allah memberikan wanita air mata agar dapat mencurahkan perasaanya. Inilah yang khusus di berikan Allah kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan




Sabtu, 12 Mei 2012

Jadilah yang Dirindukan Surga


     Empat macam golongan manusia yang dirindukan syurga adalah:
1. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan
Rosullulah saw pernah  bersabda, bahwa siapa yang senang dan bergenbira dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasad nya masuk ke dalam neraka.

2. Syurga rindu kepada orang yang suka membaca Al-Qur'an
Rosulullah bersabda, " membaca satu huruf saja dari Al-Qur'an, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kebaikan. Dan alif lam lim bukan satu huruf. ia ada tiga huruf, maka Allah akan memberinya 30 kebaikan".

3.Syurga rindu kepada orang yang menjaga lisanya
Keimanan seseorang dapat diukur oleh lidahnya. Bagaimanapun bagus penampilan agamanya. Ada pepatah Arab mengatakan, "Selamatnya manusia tergantung bagaimana ia menjag lisanya".

4. Syurga rindu kepada orang yang suka memberi makan orang yang lapar.
Siapa yang memberi makan orang yang lapar, niscahya Allah akan memberikan minum kepadanya di saat ia sedang kehausan di alam mahsyar. apalagi memberi makan orang untuk berbuka puasa, ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.




Menggapai Lailatul Qadar



      Sepertiaga terakir bualan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad saw- dahulu bersunguh-sunguh menghidupkan sepuluh hari terakir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainya.
    Sebagaimana istri beliau Ummul Mu'minin Aisyah r.a berkata " Rosulullah saw dahulu bersunguh-sunguh pada sepuluh hari terakir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainya". (HR. Muslim)

    Perhatiakan apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita! Lihatlah, Nabi saw bukan malah mengisi hari-hari terakhir Ramadhan dengan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran (hari raya). Yang beliau lakukan adalah bersungguh sunguh dalam melakukan ibadah seperti shalat, membaca A-Qur'an, dzikir, sedekah dan lain sebagainya.

   Malam Lailatul Qodar adalah malam yang ditunggu dan diharapkan kedatanganya dimana semua do'a akan diterima, dimana para malaikat diturunkan ke bumi, dimana pintu rahmad dibukakan bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Maka berbahagialah orang-orang yang dapat mensucikan dirinya dari rasa dengki dan menengelamkan diri dalam shalat, shalawat, dalam dzikir dan do'a, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dan memohon ampun pada Dzat yang Maha Pengampun.

   Rosulullah saw bersabda: "Apabila datang Lailatul Qadar, turunlah Jibril dalam barisan para Malaikat, mereka mengucap shalawat dan salam kepada hamba Tuhan (baik yang duduk maupun berdiri) yang selalu berdzikir kepada Tuhanya".

      Lailatul Qadar adalah hadiah yang Allah berikan untuk hambanya yang Mukmin, dan orang yang memperbanyak taubat, dzikir dan do'a lah yang akan mendapatkanya.



Wahai Suami Jadilah Seperti Umar




        Suatu ketika, seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah: tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Malah cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi tak sepatah katapun terdengar dari khalifah. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 peran yang dimainkan sorang istri.

Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan seorang laki-laki ada pada matanya, jika ia tak bisa menundukkan pandanganya, niscahya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah berdesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal: syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak di terimanya, ia malah mendapatkan dua kenikmatan: Dunia dan Akhirat. Maka ketika Umar tepikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyayi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambung raga hingga langit ke tujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangat dalam mencari nafkah.

Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh keringat, malah tak jarang bermandikan air mata. Mencari sebongkah berlian demi memenuhi kebutuhan keluarga. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga dan memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata bahkan darah tak menguap sia-sia. Ada istri yang siap menjadi pememelihara 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24, dengan penuh cinta, ksih sayang dan miliki rasa yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau di bayar. Nicahya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten dari pada istrinya. Maka tak ada salah mendengarkan omelan istri, karena mungkin ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

Penjaga penampilan
Umunya laki-laki tidak bisa menjaga penampilan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakainya, memilihkan apa yang pantas untuknya. Suami yang menawan adalah wujud ketelatenan istrinya. Andai seorang laki-laki harus membayar perancang busana sekedar untuk membuat match dalam berpakaian, berapa besar uang yang harus dikeluarkanya? Maka sang istri, menjadi penata busana terbaik, karena ia lebih faham dengan selera dan keinginan suaminya.

Pengasuh Anak-anak
Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar, kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju kedepan mengaku? Baik atau buruknya sang tunas tak lepas dari sentuhanya. Umar paham betul akan hal itu. Maka benar jika keluarga adalah sekolah awal bagi anak-anak dan ibu sebagai gurunya.

Penyedia Hidangan
Pulang kerja suami memikul lelah di badan, energi terkuras lantaran beraktivitas seharian. Di meja makan suami cuma tau ada hidangan. Tak perlu suami  memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah milah cabe dan bawang. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik

Dengan mengingat lima peran tersebut, Umar kerap terdiam setiap istrinya mengomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala bebean rumah tangga di pundaknya. Umar hanya mengingat kebaikan kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istr sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah dia menasehati, dengan cara yang abik, dengan bercanda. Hingga terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Wahai para suami, jadilah seperti Umar. Wallahu a'lam




Warning



           Ketiaka Rosulullah selesai melaksanakan solat Idul Fitri, tiba-tiba Jibril datang dan meminta Rosulullah menyetujui per-mohonan Jibril, maka mulailah Jibril berdo'a.

"Ya Allah, janganlah Kau terima ibadah puasanya anak yang durhaka kepada orang tuanya", dan Rosulullah menjawap "Amin".
Bagaimana mungkin seorang anak manusia yang dikaruniai akal kemudian bersikap durhaka kepada orang tuanya? Terlebih kepada ibunya yang telah mengandung dengan susah payah. Menjaga dan merawat kandungan dengan penug kasih sayang, kemudian bersimbah darah pada saat melahirkan, bahkan ia pertaruhkan antara hidup dan mati. Ibu merawat sang jabang bayi dengan penuh kelembutan, sementara sang ayah membanting tulang, peras keringat bahkan tak jarang beliau teteskan air mata demi mencari nafkah buat keluarga. Termasuk anak yang tidak pernah mengirimkan do'a buat orang tuanya ketika mereka telah wafat. Minimal ia bacakan alfatihah buat almarhum orang tuanya, Jika ia tidak bisa membaca alfatihah, maka cukup baginya dengan bahasa yang ia mengerti agar Allah mengampuni dosa-dosa orang tuanya.

"Ya Allah, jangan Kau terima ibadah puasanya istri yang durhaka kepada suaminya". Dan Rosulullah menjawap "Amin"
Rosulullah bersabda: "Ridhlo Allah bagi seorang istri adalah saat suaminya ridhlo kepadanya". Bahkan Rosullulah bersabda: "andaikan saja tidak musrik, maka akan aku perintahkan seorang istri menyembah suaminya", Perhiasan dunia ini adalah istri yang solehah. Sebab istri yang solehah itu dapat menjadi teman setianya di dunia ini sampai di kehidupan akhirat nanti. Istri yang mampu menjaga aib suami dan menjaga kehormatan diri, akan menempati syurga bersama hamba allah yang solehah lainya. Bagaimanapun keadaan suami, selama ia tidak memerintahkan istrinya untuk berbuat dosa, maka seorang istri wajip menghormati dan mentaatinya.

Dan yang terakhir Jibril berdo'a; "Ya Allah, jangan Kau terima ibadah puasanya muslim yang tidak memaafkan kesalahan muslim lainya". Dan Rosulullah menjawap "Amin".
Rosulullah bersabda bahwa tidaklah seseorang dikatakan beriman jika ia tidak mampu mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai dirinya sendirinya. Bukankah sesama muslim itu bersaudara? Bukan sesama muslim nanti akan menjadi saksi keimanan muslim lainya di hadapan Allah ? Bukaknkah yang dikatakan muslim itu itu adalah orang yang pasrah kepada Allah, yang tidak mengedepankan egosentrisnya? Kehendak pribadinya sendiri? Merasa lebih hebat dari yang lainya? Bukankah seorang muslim adalah orang yang selalu merasa berada dalam pantauan Allah dan hanya mengharap belas kasih kepa Allah?




Jumat, 11 Mei 2012

Fakir Hati Miskin Nurani

 
Berjalan di pinggir kota yang terik dan berdebu
Tertatap soerang bocah mungil laki-laki memeluk pohon
Kuhampiri, kusapa, tampak di dahinya basah keringat bercampur debu

"Kemana ayahmu nak?" tanyaku
ia hanya mengelengkan kepala dan membisu
"Ibumu..?" kejarku
"Ayah dan Ibu telah tiada om," jawapnya layu
"Apa kamu sudah makan? Kalau belum, ini om punya roti tinggal satu. Makanlah agar hilang laparmu!"
ia diam menetap wajahku. Seperti pandangan haru.
"Ambilah!" sodorku

"Kalau roti tinggal satu ini saya makan, lantas om makan apa?"

Bagai petir dahsyat menghantam kalbuku
Jiwaku terbongkah, nuraniku mengeliat
Fikiranku melesat menerobos imajinasi dimensi waktu,
kemudian batinku berteriak;

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Anak kecil sebatang kara yang sangat membutuhakan makanan,
tapi dia malah memikirkan nasib orang lain,
dia takut orang lain kelaparan seperti dirinya"

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Andaikan dia yang jadi orang mampu
Mungkin dia yang akan menshadaqahiku

"Ya Allah, hamba-Mu ini malu, malu sekali ya robb
Mungkin banyak bocah-bocah lainya yang seperti itu
Namun kebanyakan hamba-Mu diam membisu seakan tak mau tahu
Sesungguhnya yang fakir dan miskin bukan mereka
tapi yang fakir adalah kita,
yang miskin adalah kita
fakir hati
miskin nurani





Yaumil Qiyamah

" Bahwa kaum Muslimin pada zaman Rosulullah saw telah bertanya: Wahai Rosulullah, adakah kami dapat melihat Tuhan kami nanti pada hari kiamat?". Rosulullah saw bersabda: "Ya! adakah kamu merasa sukar untuk melihat matahari pada siang hari yang cerah, yang tidak ada awan? Adakah kamu sukar untuk melihat bualan pada malam purnama yang cerah tanpa ada awan?". Kaum muslim menjawap: Tidak wahai Rosulullah". Rosulullah saw bersabda: "Kamu tidakakan mengalami kesukaran dalam melihat Allah Taala pada hari kiamat sebagaimana kamu tidak mengalami kesukaran untuk melihat salah satu dari matahari dan bulan.

      Apabila berlaku hari kiamat, para penyeru yaitu  para malaikat mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang mereka sembah sewaktu didunia. Maka tidak akan kekal seorang pun dari mereka yang menyembah selain dari Allah, orang-orang yang baik, orang-orang jahat dan saki baki Ahli Kitab. Maka orang-orang yahudi dipanggil dan ditanya kepada mereka: Apakah yang kamu sembah sewaktu di dunia? Mereka menjawap: Kami menyembah Uzair Ibnullah. Lalu dikatakan kepada mereka: Kamu telah berdusta. Allah tidak pernah menjadikan walau seoranpun sebagai teman yaitu istri atau anak. Maka mereka dintanya: Apa yang kamu inginkan? .Mereka menjawap: Kami haus, wahai Tuhanku! Berilah kami minuman. Lalu diisyaratkan kepada mereka: Tidakkah kamu inginkan air?. Lalu merekapun diiring beramai-ramai ke neraka. Neraka seolah-olah fatamorgana, sebagianya menghancurkan sebagian yang lain.Merekapun sama-sama di masukan ke dalam neraka.

      Kemudian dipangil pula orang Nasrani lalu ditanya kepada mereka: Apakah yang kamu sembah semasa didunia?. Mereka menjawap: Kami menyembah al-Masih anak Allah. Lalu dikatakan kepada mereka: Kamu telah berdusta! Allah tidak pernah menjadikan walau seorangpun sebagai teman yaitu istri dan anak. Maka mereka telah ditanya: Apakah yang kamu ingin?. Mereka menjawap: Kami haus wahai Tuhanku, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan kepada mereka: Tidakkah kamu inginkan air?. Lalu mereka digiring ke neraka Jahanam. Mereka pun sama-sama dimasukkan kedalam neraka, sehingga yang tinggal hanyalah orang-orang yang dahulunya menyembah Allah taala.

      Maka Allah SWT berfirman: Apakah yang kamu tunggu? Setiap umat akan mengikuti apa yang dahulunya mereka sembah. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami! Di dunia, kami memisahkan diri dari orang-orang yang menyusahkan kami yaitu untuk membantu penghidupan di dunia dan kami tidak mau berkawan dengan mereka yaitu karena mereka menyimpang dari jalan yang digariskan agama.
     Allah berfirman lagi: Akulah Tuhan kamu! Apakah diantara kamu dan Allah terdapat tanda-tanda yang membuatkan kamu dapat mengenali-Nya?. Mereka menyahut: Engkaulah Tuhan kami! Kemudian dibentangkan sebuah jembatan di atas neraka Jahannam.

      Perumpamaan orang-orang mukmin (yang) melintas jembatan tersebut (ada yang) seperti kelipan mata, ada yang seperti kilat, seperti anggin, seperti burung dan seperti kuda atau unta yang berlari kencang. Mereka terbagi kepada tiga kelompok: Selamat dan tidak mengalami apa-apa rintangan, selamat tetapi terpaksa menempuh banyak rintangan dan terkoyak serta yang terjerumus ke dalam neraka jahannam.
   Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya dulu mereka berpuasa bersama kami, menunaikan sembahyang dan mengerjakan haji.
   Lalu Allah berfirman: Keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal karena wajah-wajah mereka diharamkan ke atas api neraka.
   Orang-orang mukmin itu berkata: Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang tertinggal di dalam neraka setelah Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.
   Allah berfirman: Kembalilah, siapa saja yang kamu temukan di hatinya ada kebaikan meskipun hanya seberat satu dinar, maka keluarkanlah
    Lalu mereka berkata: Wahai Tuhan kami, Kami tidak tau apakah masih ada di neraka seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.
    Allah berfirman: Kembalilah, sesiapa saja yang kamu temukan didalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat zarah, maka keluarkanlah.
    Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami, kami tidak tau adakah disana masih ada pemilik kebaikan. Allah berfirman: "sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang walaupun sebesar zarah dan juka ada kebaikan sebesar zarah, niscahya Allah akan melipat gandakanya serta memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.






Misteri Shalat 'Ashar

           Dalam surat al-Ashr tersebut, Allah SWT bersumpah: "Wal'Ashr. Demi'Ashr (waktu'ashar)". "Waw qasam" (huruf sumpah) dalam surat tersebut dipergunakan untuk mencengkeram perhatian pendengar. Alangkah dahsyatnya waktu. Peredaran waktu akan meletakkan manusia dalam kerugian. Waktu akan menghanguskan manusia. Kecuali mereka yang mengisi waktu itu dengan kehidupan yang bermakna; yakni kehidupan yang berisi iman, amal saleh, dan bekerja sama dalam menegakkan kebenaran dan kesabaran.
          
          Kata 'ashr terambil dari akar kata yang berarti "memeras atau menekan sekuat tenaga sehingga bagian yang terdalam dari suatu dapt keluar dan tampak permukaan. atau bisa pula berarti memeras sesuatu sehingga tidak ada lagi ada yang tersisa dari benda yang diperas tersebut. Kata 'ashr diartikan sebagai "suatu saat ketika menjelang matahari terbenam", "apakah yang telah engkau kerjakan dari sejak matahari bersinar sampai kini menjelang matahari tenggelam? sungguh rugilah dirimu apabila tidak mengisinya dengan gerak dan manfaat.
 
         Matahari ketika akan tenggelam sering kali membawa suasana dan warna indah di angkasa. sampai-sampai banyak orang terlena oleh keindahannya. Sementara mereka tidak menyadari matahari akan tenggelam dan kegelapanpun mulai menyelimutiya. Kecuali orang yang sadar dan telah mempersiapkan diri dengan 'lentera' untuk menerangi ketika malam tiba. Banyak diantara kita yang terlena oleh gemerlapnya dunia, sementara kita tidak sadar semua itu akan segera berakhir. Ajal menjemput.

         Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan bersunguh-sunguh belajar jujur mengenal diri sendiri dengan tafakur terutama setelah ashar. Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa yang terlambat melakukan sembahyang 'ashar seolah-olah keluarga dan hartanya akan dihilangkan dari padanya", dan Rosulullah saw bersabda: "Barang siapa menunaikan solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk surga. Yang dimaksut dua waktu yang dingin adalah shalat subuh dan 'ashar.





" Maa faataka al-yaumu min al-rizqi yurjaa ghadaan 'auwdatuhu wa maa faataka min al-'umuri laayurjaa raj'atuhu"

{ Rejeki yang kan perolehanya berlalu hari ini masih dapat diharapkan perolehanya hari esok, tetepi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok}






Misteri Kasih Sayang Allah Swt

            Bahkan seandainya orang itu kembali melakukan maksiat lagi, Allah pasti mengampuni dosa-dosanya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi menceritakan firman Allah dalam hadis Qudsi yang artinya: "Seorang hamba telah melakukan dosa lalu berdoa kepada Allah,: 'Ya Robb, ampunilah dosa-dosa ku'. "Maka Allah pun berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa, walhal dia tau bahwa dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa". Lalu hamba itu melakukan dosa lagi dan berdo'a: 'Ya Robb, ampunilah dosa ku'. Maka Allah berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa lagi, walhal dia tau kalau dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa". Lalu hamba itu melakukan dosa lagi dan berdo'a lagi: ' Ya robb, ampunilah dosaku'. Maka Allah pun kembali berfirman: "Hambaku telah melakukan dosa lagi, walhal dia tau kalau dia mempunyai Tuhan yang maha mengampuni dan menghapus dosa. ..." Dan seterusnya sehingga Allah mengampuninya.

             Rasa kasih-sayang Allah kepada hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya. Ketika menciptakan makhluq, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang menyatakan, bahwa:" Rahmat-Ku (kepada makhluq) mengalahkan murka-Ku (kepadanya). "(Muslim). Rosulullah saw bersabda: "Allah membagi rahmad-Nya kepada 100 bagian. Yang 99 Dia pegang di sisi-Nya. Dan yang satu bagian lagi dia turunkan ke muka bumi. (Meski hanya dengan) satu bagian itu saja, para makhluq yang ada di dunia ini bisa saling mengasihi dan menyayangi. Bahkan binatangpun dapat menghindarkan kuku-kukunya dari anak mereka, karena takut sang anak terluka". (Muslim)

             Subhanallah! betapa besar rahmad Allah. Bahkan, kalau orang itu mendekati Allah selangkah, Allah akan mendekatinya 1000 langkah. Karena begitu sayangnya Allah kepada hamba-Nya, hingga dia sediakan pintu taubat terbuka 24 jam untuk semua hamba-Nya. Abu Musa meriwayatkan bahwa nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya malam hari untuk menerima pertaubatan orang yang berbuat dosa siang hari. Dia juga membentangkan tangan-Nya siang hari untuk menerima pertaubatan orang yung berbuat dosa malam hari. (hal ini berlangsung) sampai matahari terbit dari barat". (Muslim)

            Tak hanya itu, bahkan Allah memperlakukan hamba-Nya seperti orang yang tidak melakukan dosa. Justru itu, kita yang pernah melakukan dosa, baik besar ataupun kecil, jangan gundah dan gelisah. Janganlah berangapan bahwa dosa yang menumpuk itu tidak akan diampuni Allah. Siapa tau perbuatan dosa itu malah membuat seorang hamba akan lebih dekat kepada Tuhanya, merendahkan dirinya, menghidupkan malamnya, bekerja keras di siang harinya, dan meningkatkan amal ibadahnya.

            Yang penting sekarang, kita bertekad tidak melakukan dosa itu lagi. Percayalah kemuliaan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Allah menjanjikan orang-orang yang beristighfar kepada-Nya dengan hadiah surga yang hakiki.




" Bismillaahi masya allah la yasuuqul khaira illallah "
{Dengan nama Allah dan apa yang dikehendaki-Nya, tidak ada penuntun kebaikan kecuali Dia}




Padang Mahsyar yang Mencengangkan

           Padang Mahsyar adalah tempat perhimpunan akbar umat manusia sejagat setelah mereka dibangkitkan dari allam kubur. Mereka akan digiring ke satu lapangan yang bernama Mahsyar, untuk dimintai pertanggung jawapan atas amal perbuatan masing masing semasa di dunia. Allah berfirman: " Pada hari sang kakala ditiup kamu akan datang secara berbondong-bondong". (An-Naba':18)

           Saat dibangkitkan dari kubur, seluruh manusia akan digiring ke Padang Mahsyar. Mulai dari manusia pertama Nabi Adam hingga orang yang terakir wafat. Mereka digiring telanjang, tanpa alas kaki dan tak berkhitan seperi ketika dulu dilahirkan. Walaupun telanjang, mereka tak sempat berpikir memandang aurat orang lain karena urusan mereka saat itu amat berat dan mengoncang jiwa. Nabi bersabda: "Orang-orang terdahulu dan terkemudian akan dikumpulkan Allah selama 40 tahun dalam keadaan berdiri, mata mereka terbuka menunggu ketentuan Tuhan ". (Tabrani). Menurut riwayat lain : "Mereka menunggu 1000 tahun dalam kegelapan, dan tak berbicara". (Baihaqi).

          Abu Hurairah mengatakan: Pada hari kiamat, manusia akan berkeringat hingga lenyaplah keringatnya itu meresap ke bumi sedalam 70 hasta dan melelehlah keringat hingga ke telinga mereka ".(Baihaqi). Rosulullah saw bersabda: "Apabila hari kiamat tiba, matahari didekatkan ke manusia hingga jarak satu atau dua mile. Matahari itu akan membakar hingga keringat bercucuran sesuai amal mereka ketika hidup di dunia. Ada yang sampai ke kedua bahunya, ada yang sampai ke kedua pinggangnya dan ada pula yang menjadi kendalinya". (Muslim). Tentang ukuran hari akhirat, Nabi menjelaskan: "Satu hari di akhirat sama dengan 50 tahun masa dunia. Sahabat bertanya: Alangkah panjang hari itu. Nabi Menjawap: "Demi Allah, akan diringankan bagi orang Mukmin hingga lebih ringan dari mengerjakan sholat Fardhu". (Ahmad)

           Adapun orang yang berdosa besar dan menyombongkan diri, akan dikumpulkan seperti benih dimakan ulat, dari tiap-tiap tempat mereka akan dibawa ke penjara neraka jahanam. Mereka dijilat api dan minuman mereka adalah lumpur berbau busuk. Nabi saw bersabda: "Orang-orang sombong pada hari kiamat akan dikumpukan seperti biji-bijian dimakan ulat, dari setiap tempat mereka digiring menuju penjara neraka yang disebut Bulis. Mereka dikelilingi api dan minumanya dari debu neraka berlumpur". (Nasa'i dan Trmidzi).

          Pada hari itu, manusia amat ketakutan dan sangat kehausan karena terik matahari. Mereka tak akan mendapat minuman setetes pun untuk membasahi kerongkongan, kecuali orang beriman yang akan mendapatkanya dari telaga Nabi saw yang bernama "Al-Kautsar" sebagai hadiah syafaat dari Rosulullah saw.

          Setelah dikumpulkan di Padang Mahsyar, manusia dihisap sesuai amal perbuatanya selama di dunia dan akan digerakkan menuju jembatan yang sangat suram, dalam dan mengerikan: jembatan Sirotol mustaqim. Ketika melewatinya, ada yang selamat dan banyak pula yang berjatuhan ke dalam gaung neraka.

          Marilah siapkan bekal kita agar di padang Mahsyar kelak menjadi penerima anugerah berupa syafaat Rosulullah saw. Dengan begitu, akan memudahkan jalan menuju ke surga. Wallahu a' lam.




" Bismillaahil ladhi la yadhrru ma'asmihi syaiun fil ardhi wala fis samaai wa huwas samii'ul bashiir"
{ Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu yan membahayakan di bumi dan langit jika (menyebut) nama-Nya dan Dia-lah Szat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat }